Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, bos-bos di Formula 1 (F1) tengah berdiskusi terkait regulasi mesin di 2021. Banyak yang berpendapat, nantinya balap 'Jet Darat' ini akan memperkenalkan mesin V6 twin-turbo hybrid tanpa MGU-H.
Namun, banyak fans yang menginginkan jika balapan harus menuju ke arah yang lebih ekstrem. Dengan begitu, menggunakan kembali mesin V8 atau V10, sepertinya sesuatu yang harus dicoba.
Baca Juga
Menurut Toto Wolff, Bos Mercedes Motorsport dan Ross Brawn, Managing Director F1 Motorsport, penyempurnaan mesin bakal memberikan hasil yang memuaskan, baik untuk sisi pabrikan dan juga penggemar, terutama soal suara yang dihasilkan.
Saya percaya, F1 merujuk kepada inovasi, teknologi canggih, dan performa. Strategi yang salah, jika ingin kembali mundur ke era kejayaan 1980-an dan 1990-an hanya karena sangat menyukainya," ujar Toto seperti dilansir Motorsport, Minggu (20/8/2017).
Banyak unsur yang memang harus diperhatikan untuk penggunaan konsep mesin baru. Biaya pengembangan harus diawasi, berteknologi canggih, wajib hybrid, dan menghadirkan rasio tenaga dan bobot yang lebih baik, serta suara yang dihasilkan.
"Kami mencari bagaimana cara mewujudkan hal tersebut, dan sejauh ini semua pihak yakin dengan hal tersebut. Jawaban atas konsep mesin di 2021 dapat ditentukan akhir tahun ini," tambahnya.
Sementara itu, Brawn saat ini sedang bekerja keras membayangkan visi masa depan F1 agar lebih menarik, dan yakin bahwa kembali ke mesin V8 harus dipertimbangkan.
"Kami dapat masukan dari banyak penggemar yang ingin kembali ke mesin konvensional. Tapi, kita harus tahu mengapa fans menginginkan hal tersebut," sebut Brawn.
Jadi apakah bisa menghadirkan mesin hybrid dengan suara seperti dulu, dan putaran mesin tinggi?
"Saya pikir, pabrikan yang terlibat di F1 percaya bahwa ini adalah hal penting, sehingga kembali menarik. Mereka butuh kesuksesan di F1. Tidak ada gunanya menghadirkan rekayasa hebat, tapi tidak ada yang menonton," pungkasnya.
Advertisement
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: