Mengapa Nuzulul Qur'an Diperingati 17 Ramadhan, Padahal Al-Qur'an Turun di Malam Lailatul Qadar?

Menelusuri dan memahami sejarah turunnya Al-Qur'an sebagai wahyu pertama dan pedoman hidup bagi umat muslim.

oleh Putry Damayanty Diperbarui 17 Mar 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 02:00 WIB
Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar
Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar / Sumber: iStcokphoto... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam, di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebagai salah satu bentuk ibadah utama.

Tak hanya itu, di bulan yang penuh berkah ini, terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satunya adalah peringatan Nuzulul Quran, yang dikenal sebagai waktu turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Nuzulul Quran menjadi momen refleksi bagi umat Muslim untuk lebih mendalami Al-Qur'an. Namun, di balik peringatan ini, terdapat banyak aspek sejarah dan makna yang patut dipahami lebih lanjut.

Beberapa orang mungkin bertanya mengapa tanggal 17 Ramadhan dipilih sebagai waktu untuk memperingati Nuzulul Qur'an, sedangkan dalam firman Allah dan hadis Nabi menjelaskan bahwa Al-Qur'an turun pada malam Lailatul Qadar?

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Menelusuri Sejarah Nuzulul Qur'an

Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi Al Qur’an Credit: freepik.com... Selengkapnya

Dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, menyebutkan bahwa memang benar ayat dan hadis menjelaskan Al-Qur'an turun pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Misalnya pada ayat ke-185 Surah Al-Baqarah tentang penjelasan bulan Ramadan, lalu ayat pertama Surah Al-Qadr tentang penjelasan malam Lailatul Qadar, dan hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi, “Iltamisuha fil `asyril awakhir fil witri”, carilah ia (Lailatul Qadar) di sepuluh akhir ganjil bulan Ramadan.

Pertanyaannya mengapai kita memperingatinya pada 17 Ramadan, sedangkan hal ini tidak sesuai dengan hadis? Mengambil penjelasan dari Syaikhul Mufassirin, yaitu Imam At-Thabari yang menulis bahwa Al-Qur'an yang turun pada 10 hari bulan terakhir atau pada malam Lailatul Qadar itu adalah Al-Qur'an dalam bentuk tunggal atau utuh (jumlatan wahidatan).

Al-Qur'an turun dari Lauful Mahfuz ke langit dunia, namun belum diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Kemudian baru setelah sampai ke Nabi Muhammad, itulah yang diyakini jumhur ulama pertama kali terjadi pada 17 Ramadan yang mana Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama kerasulan Muhammad selama 23 tahun.

Perang Badar dan Turunnya Wahyu Pertama

ciri ciri malam lailatul qadar
ciri ciri malam lailatul qadar ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pada penjelasan lain, disebutkan bahwa ditetapkannya tanggal 17 Ramadhan berasal dari penjelasan Surah Al-Anfal ayat ke-41 yang mengisahkan tentang kemenangan umat Islam melawan kafir Quraisy di perang Badar tanggal 17 Ramadhan.

Selain itu, dalam riwayat turunnya Al-Qur'an, disebutkan wahyu pertama yaitu lima ayat Surah Al-Alaq terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.

Sehingga yang dimaksud dengan Nuzulul Qur'an pada 17 Ramadan adalah Al-Qur'an mulai turun dari langit dunia kepada Nabi Muhammad, tidak dalam jumlatan wahidatan tapi secara berangsur-angsur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya