Porsche Mulai Tinggalkan Mesin Diesel?

Skandal Dieselgate yang menimpa Volkswagen memberikan dampak terhadap Porsche. Seperti apa?

oleh Amal Abdurachman diperbarui 16 Sep 2017, 16:10 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2017, 16:10 WIB
120706bvw-porche.jpg
Skandal Dieselgate yang menimpa Volkswagen memberikan dampak terhadap Porsche.(istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Skandal Dieselgate yang menimpa Volkswagen memberikan dampak terhadap Porsche. Akibat skandal tersebut, varian diesel milik Porsche di masa mendatang menjadi terancam.

Dilansir Carscoops, Oliver Blume, CEO Porsche akan memutuskan untuk melengkapi Cayenne dengan mesin diesel atau tidak pada bulan depan. Blume belum memutuskan secara pasti, tapi besar kemungkinan, mesin diesel tidak akan menjadi bagian dari keluarga Cayenne pada bulan depan.

Blume mengungkapkan mesin diesel tidaklah terlalu penting untuk Porsche, karena saat ini penjualan mesin diesel hanya 15 persen dari penjualan global.

Meskipun demikian, Blume mengungkapkan mesin diesel penting bagi konsumen Cayenne di kawasan Eropa. Hanya saja, Porsche mencoba untuk mencari alternatif dari mesin diesel, misalkan menggunakan powertrain plug-in hybrid.

Sampai saat ini, Porsche masih mempertimbangkan keberadaan mesin diesel. Yang pasti, skandal dieselgate yang menimpa Volkswagen berpengaruh banyak terhadap kelangsungan mesin diesel di model mendatang Porsche.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Porsche Bocorkan Rencana Mobil Listriknya, Sehebat Apa?

Dominasi mobil sport listrik sejauh ini dipegang oleh Tesla Inc,. Namun, di masa depan tantangan yang mereka hadapi akan semakin berat. Porsche misalnya, telah resmi menyatakan akan masuk ke segmen yang sama.

Chairman Porsche, Oliver Blume, memberikan kisi-kisi soal proyeknya ini. Ia misalnya, mengatakan bahwa kendaraan listrik ini akan ditempatkan di bawah Panamera, dengan level tenaga yang berbeda dan varian yang punya fitur berlainan.

"Belum diputuskan resmi, tapi mungkin akan punya tenaga lebih banyak. Contoh, jika Anda punya 400 Tk, itu sangat mungkin untuk meningkatkannya jadi 450 Tk," ujar Blume kepada Autocar, dikutip dari Automotive News, Rabu (15/3).

Selain itu, ia juga mengatakan mobil listriknya mungkin akan punya fitur otonomos. Meski begitu, ia tidak akan menggantikan pengalaman berkendara.

"Ada beberapa situasi macet di mana Anda mau baca koran, tapi konsumen kami akan mengambil kesenangan dengan berkendara, dan itu akan terus ada," tambahnya.

Beberapa detail proyek juga diceritakannya, tapi tak berbeda jauh dari Mission E, mobil listrik konsep yang Porsche perkenalkan di Frankfurt Auto Show 2015 lalu. Mobilnya diklaim dapat melaju sampai 500 kilometer.

Isi ulang baterai pun sangat cepat. Hanya butuh sampai 15 menit agar baterai Mission E terisi sampai 80 persen. Powertrain-nya mengeluarkan tenaga setara 600 Tk, dengan percepatan 100 km/jam hanya dalam waktu 3,5 detik.

Blume mengatakan, sampai saat ini mobil listrik mereka masih dalam tahap pengembangan. Direncanakan ia bakal meluncur pada akhir 2019 nanti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya