Liputan6.com, Jakarta Kehadiran bahan bakar di dalam tangki kendaraan kesayangan para petrol head tidak akan lepas dari jasa truk pengangkut BBM yang mendistribusikan bahan bakar minyak ke seluruh pelosok Indonesia. Tentu yang sering terlihat adalah wujud truk berwarna merah dan putih cerah yang berkeliling di jalan raya, atau yang sedang berhenti di SPBU.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun Anda sudah sering melihatnya, ternyata truk pengangkut ini memiliki sejumlah rahasia. Hal ini disampaikan oleh salah satu petugas Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Jakarta Group di kawasan Plumpang, Jakarta Utara dalam acara Pertamina Citizen Journalist Edutrip 2017 pada Kamis, 5 Oktober 2017. Apa saja rahasianya?
1. Jenis BBM di Dalamnya Beragam
Truk pengangkut BBM dapat membawa beragam bahan bakar tanpa tercampur. Dalam satu tangki dapat membawa solar, Premium, bahkan Pertamax dalam waktu yang bersamaan. Tentu daya tampungnya akan berbeda-beda di setiap tangki.
2. Terpisahkan oleh Sekat
Sekat di dalam tangki berfungsi untuk memisahkan jenis BBM agar tidak tercampur. Sekat ini juga berfungsi untuk mencegah kebocoran jika terjadi guncangan. Jumlah sekatnya berbeda-beda, tergantung kepada jenis tangki. Sekatnya bisa berjumlah satu hingga lima.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Pengisian Jenis BBM Sesuai Permintaan
Isi jenis BBM yang dibawa tidak selalu penuh dalam satu tangki. Jenis maupun jumlahnya ini disesuaikan dengan permintaan pihak SPBU, karena mengingat kebutuhan SPBU akan berbeda-beda.
Adapun daya tampung tiap mobil tangki ialah:
8 kiloliter (kl) = 8.000 liter
16 kl = 16.000 liter
24 kl = 24.000 liter
32 kl = 32.000 liter
40 kl = 40.000 liter
4. Truk Pengangkut Tidak Isi Bensin di TBBM
Truk Pengangkut BBM menggunakan bahan solar. Meskipun truk membawa BBM dalam jumlah banyak, nyatanya bahan bakar untuk mentenagai truk tidak berasal dari tangki. Truk pengangkut BBM memiliki tempat khusus untuk mengisi bahan bakar.
5. Sopirnya Sabar dan Profesional
Membawa truk berukuran ekstra besar sudah menjadi tantangan tersendiri. Terlebih lagi truk tersebut membawa muatan bahan bakar yang memiliki risiko terbakar. Sopirnya harus taat peraturan, sabar, dan profesional. Mengapa harus sabar? Dalam keadaan kosong kecepatan maksimalnya 60 km/jam, sedangkan dalam keadaan bermuatan maka kecepatan maksimalnya 40 km/jam.
Advertisement