Liputan6.com, Bandung Honda CRF 150L menjadi senjata baru bagi Astra Honda Motor untuk menggempur pasar roda dua nasional. Motor trail 150 cc itu dibanderol Rp 31,8 juta on the road Jakarta.
Dikatakan AHM, lawan dari Kawasaki KLX 150 ini menggunakan mesin dengan basis yang sama dengan Honda Verza. Namun karakter yang ditawarkan berbeda.
Advertisement
Baca Juga
"Masih satu basis dengan Verza cuma kalau CRF kodenya K84. Sementara yang digunakan Verza berkode K18," terang Technical Service Training Development PT Astra Honda Motor, Sarwono Edhi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/11).
Meski masih satu basis, mesin yang digunakan CRF 150L diklaim lebih tangguh karena memiliki kemampuan di medan off road.
"Piston beda karena ada perlakuan hardner pada bagian dome (kepala piston). Dome-nya diberi lapisan, dikerasin supaya tahan karena mesin dipakai stop and go,"
"Kemudian crankshaft, balancing dan durasi cam, bore & stroke juga berbeda. Silinder head juga beda karena ada pegangan frame," Edhi menambahkan.
Lebih lanjut ia menyampaikan, gear set yang dipakai CRF 150L juga berbeda. Ukurannya dibuat lebih besar agar tarikan bawah lebih responsif.
"Final ratio juga beda, CRF pakai gir 49 di belakang dan 15 di depan. Jadi lebih narik di bawah. Verza pakai (kombinasi) 14-42," tutup Edi. Meski ada banyak perbedaan komponen pada mesin CRF 150L, namun ada beberapa part yang sama seperti Verza, seperti transmisi dan kopling.
Sebagai informasi, CRF 150L mengandalkan mesin 4-Tak SOHC satu silinder berkapasitas 149 cc. Output yang dihasilkan 12,7 Tk pada putaran 8.000 rpm dengan torsi puncak 12,43 Nm pada 6.500 rpm.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengapa Helm Trail Meruncing?
Motor trail kini menjadi wajah baru yang semakin marak didatangkan para pabrikan otomotif di Indonesia. Salah satunya PT Astra Honda Motor (AHM) yang keranjingan menghadirkan motor adventure dan trail.
Setelah memasarkan CRF 250 Rally dan CRF 1000L Africa Twin di awal 2017, kali ini Honda menawarkan jenis trail dengan kubikasi 150 cc, yaitu Honda CRF 150L.
BACA JUGA
Namun untuk mengendarai motor jenis ini, ada beberapa hal yang harus diketahui di antaranya penggunaan perlengkapan wajib, seperti helm, kacamata, dan body protect seperti pelindung dada, sikut serta lutut.
Nah, kali ini kita akan membahas soal helm motor trail, di mana desainnyaa memiliki bentuk berbeda khususnya bagian depan yang meruncing atau memiliki moncong.
Seperti pada umumnya, helm dibuat karena perannya sangat vital sebagai standar keamanan dan keselamatan. Helm digunakan untuk melindungi kepala agar terhindar dari benturan keras.
Lantas mengapa helm motor trail dan motor cross dibuat terlihat lebih besar serta meruncing, sehingga tidak seperti helm pada umumnya?
Ternyata ini bukan semata-mata hanya sebagai pembeda seperti sosok tunggangannya, melainkan ada maksud di balik desain helm tersebut.
Helm trail atau motorcross tidak full bulat dan tertutup kaca helm, itu disebabkan karateristik penggunaanya. Karena saat berkendara di medan cukup menantang, para rider akan terasa menguras tenaga.
Dengan begitu mulut dan hidung akan lebih sering mengeluarkan udara panas yang menyebabkan kabut. Alhasil helm jenis ini dibuat agar sirkulasi udara menjadi lebih optimal dan tak berkabut.
Untuk itu, helm ini pun tak menggunakan kaca. Sebaliknya, para rider lebih menyukai menggunakan goggle atau kacamata khusus. Selain tak mudah berkabut, goggle dianggap lebih nyaman dan mudah dibersihkan.
Helm jenis ini juga terlihat lebih panjang dengan penggunaan 'pet'. Ternyata ini memiliki fungsi tersendiri, yaitu dapat menghalau sinar matahari atau terhindar dari cipratan tanah yang melayang.
Advertisement