Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang bilang, ketika kendaraan jarang digunakan aki bakal lebih cepat rusak. Padahal, ketika kendaraan sering digunakan juga berkontribusi memperpendek umur aki.
Menurut Retail Division Head Astra Otoparts, Indra Nugraha Wisuda, jika berbicara kerusakan aki, maka faktor yang mempengaruhi merupakan kombinasi keduanya. Artinya, baik kendaraan sering atau jarang digunakan bisa menyebabkan kerusakan aki.
Advertisement
Baca Juga
"Gini, aki punya umur pemakaian. Dari sisi starter yang terlalu sering, tentu akan memakan umur baterai," jelas Indra saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lanjut pria ramah ini, saat kendaraan sering dipakai, terutama jarak dekat itu paling mempengaruhi kerusakan aki. "Kenapa? Karena starter sering, tapi saat pengisian kurang lama. Idealnya, starter dan mengisi dinamo jalan untuk mengembalikan kondisi aki 100 persen," tambahnya.
Sementara itu, jika kendaraan jarang dipakai juga dapat mengurangi umur pemakaian aki. Pasalnya, tidak ada siklus pengisian ulang yang biasanya terjadi ketika mesin hidup atau digunakan berjalan.
Selanjutnya
"Perkiraan jarak ideal saat mobil digunakan untuk mengisi aki, tidak bisa diukur. Misalkan, mobil tidak dipakai sepekan baterai tinggal 70 persen. Saat distarter, baterai turun dua persen, jadi 68 persen. Saat normal (langsam), itu hanya mengisi yang dua persen dan belum yang tekor 30 persen di awal," tegasnya.
Perlu diingat, kondisi pengisian ulang baterai juga dipengaruhi komponen lain, seperti dinamo ampere dan altenator. "Kalau dinamo ampere bermasalah, mau berjalan selama apapun tetap saja baterai tidak terisi," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement