Oli Motul Alergi dengan Aditif Tambahan

Tak sedikit pengguna motor yang menggunakan aditif tambahan saat mengganti oli mesin.

oleh Yurike Budiman diperbarui 10 Apr 2018, 17:06 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 17:06 WIB
Motul
Pelumas sepeda motor Motul. (Yurike/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit pengguna motor yang menggunakan aditif tambahan saat mengganti oli mesin. Padahal oli mesin sendiri sudah mengandung banyak aditif yang berguna untuk mengurangi aus, membersihkan mesin, dan mencegah penguapan.

Namun bagi sebagian orang yang punya kebiasaan menambahkan aditif ke mesin mengklaim bahwa aditif tambahan bisa lebih meningkatkan perlindungan. 

Terkait itu, Training & Technical Service Engineer Motul Indonesia, Isadat Salam, justru tak menyarankan penggunaan aditif tambahan.

Untuk oli Motul sendiri, menurutnya sudah ada aditifnya.

"Kami tidak mengharapkan ada aditif tambahan dari luar, dampaknya buat customer pada saat terjadi sesuatu ke mesin bingung yang salah olinya atau aditifnya," kata Isadat di kawasan Sudirman, Selasa (10/4/2018).

 

Selanjutnya

Menurutnya, mencampur zat kimia seperti oli dengan aditif tidak semudah mengaduk teh manis. Tapi butuh proses sehingga aditifnya bisa tercampur dengan baik.

"Kalau ditambah aditif belum tentu aditifnya bisa bersenyawa secara mudah. Jadi mencampurnya kan harus dipanaskan, di-blending baru tercampur. Jadi kami tidak merekomendasikan aditif tambahan karena di dalam olinya sudah ada aditif," kata dia.

Dari Motul, ia mengaku tak ada produk aditif tambahan yang dijual.

"Enggak ada. Walaupun produk oli yang level terendah dari Motul pun, kita tetap ga rekomendasi aditif," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya