Busi Iridium Jadi Solusi Standar Emisi Euro4

Standar emisi Euro4 siap diterapkan di Indonesia pada 7 Oktober 2018.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 07 Jun 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 18:40 WIB
Busi
Busi Iridium NGK. (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Standar emisi Euro4 siap diterapkan di Indonesia pada 7 Oktober 2018. Dengan aturan ini, semua kendaraan bermesin bensin bakal memiliki standar emisi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKH).

Industri otomotif sendiri melalui Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) bakal mendeklarasikan kesiapannya saat GIIAS 2018 pada 2 Agustus mendatang.

Berkaitan dengan hal ini, industri pendukung otomotif juga melakukan pembenahan. Salah satunya adalah PT NGK Busi Indonesia sebagai produsen busi mobil dan sepeda motor merek NGK.

Dikatakan Diko Oktaviano Technical Support PT NGK Busi Indonesia, rata-rata mobil keluaran terbaru sudah pakai busi iridium. Menurutnya, itu merupakan salah satu usaha dari APM untuk menyesuaikan dengan regulasi baru (EURO 4) yang tak lama lagi akan disahkan.

"Kalau tuntutan emisi yang rendah otomatis sistem pembakaran harus lebih sempurna lagi dari pada sebelumnya. Mau tidak mau, alternatifnya harus ganti ke iridium," terang Diko kepada Liputan6.com.

Lebih lanjut ia menerangkan, saat ini kebanyakan mobil di Indonesia masih menggunakan busi bermaterial nikel. Dirinya mencontohkan mobil-mobil di Eropa yang notabene standar Euro-nya sudah tinggi sudah tidak lagi menggunakan busi jenis nikel.

"Di Eropa busi nikel sudah hampir tidak dipakai lagi, rata-rata mereka sudah pakai platinum atau iridium karena mengejar target efisiensi, rendah emisi dan yang pasti akselerasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Lalu apakah mobil dengan standar Euro2 yang masih menggunakan busi nikel aman memakai tipe platinum ataupun platinum?

"Ketiganya bisa digunakan plug & play, kami membuat ketiga busi itu (nikel, platinum dan iridium) menyesuaikan dengan kondisi mesin yang diminta," sambungnya.

"Jadi mobil atau motor tua pakai busi iridium tidak ada masalah. Dampaknya positif, akselerasi lebih bagus, sistem bahan bakar jadi lebih bersih dan pasti rendah emisi," tutup Diko.

Sekadar informasi, busi iridium merupakan yang paling mahal dari jenis nikel dan platinum. Material dan elektroda busi iridium memiliki perbedaan dari keduanya.

Busi iridium menggunakan material yang tahan dalam kondisi ekstrim dengan titik meleleh hingga 2.500 derajat Celsius.

Itulah mengapa ujung inti elektroda dibuat sangat kecil. Ujung inti elektroda yang meruncing membuat percikan api fokus pada satu titik dan stabil.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya