Liputan6.com, Tokyo - Penerapan campuran 20 persen biodiesel atau minyak nabati dalam bahan bakar minyak jenis solar atau yang disebut B20, masih menjadi pembicaraan hangat disektor industri otomotif.
Namun ternyata, tak hanya B20, perusahaan bus dan truk asal Jepang, UD Truck, mengklaim, saat ini sedang mengambangkan truk dengan menerapkan campuran biodiesel sebanyak 30 persen atau B30.
Baca Juga
“Kalau B20 kita sudah ready, kita sudah tes intensif. Bahkan saya masih punya satu truk untuk tes B20 dari 1,5 tahun lalu, yang setiap hari kami operasi di jalanan dengan penuh muatan dan bahan bakarnya B20 dari supplier kita sendiri,” ujar Sales dan Logistik Direktur Sales dan Logistik UD Trucks Indonesia Handi Lim saat ditemui di Tokyo, Jepang, Kamis (25/10/2018).
Advertisement
Kata Handi, kendaraan dengan standarisasi B20 yang paling utama adalah bagian filter. Namun kata dia, filter pada UD Trucks tak hanya bisa digunakan dengan bahan bakar B20, namun saat ini sudah bisa sampai B25.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ada usulan rencana pemeritah menerapkan campuran biodiesel sebanyak 30 persen, maka UD Trucks juga akan mengikuti regulasi tersebut.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Handi mengaku, pihak UD Trucks sebulan lalu sudah berdiskusi bersama pemerintah dan diminta langsung untuk membantu melakukan pengetesan B30.
“Kita udah bilang tersedia. Jadi nanti kami alokasikan lagi satu truk khusus seperti (saat pengujian) B20, dan nanti kami trial untuk B30. Kami sudah setuju dengan pemerintah,” tuturnnya.
Mandat pencampuran solar dengan 20 persen crude palm oil (CPO) atau dikenal B20, memang telah diterapkan mulai 1 September 2018. Sedangkan rencana B30 lebih cepat setahun dari rencana awal yang dijadwalkan pada 2020 menjadi 2019.
Advertisement