Liputan6.com, Jakarta - Hadir sebagai kendaraan ramah lingkungan, PT Astra Honda Motor (AHM) secara resmi membuka penyewaan PCX Electric secara fleet di Indonesia. Tak menggunakan mesin layaknya kendaraan konvensional, motor pabrikan Jepang tersebut memiliki dua baterai portabel yang disebut Honda Mobile Power Pack.
Mampu menjalankan sepeda motor sekitar 69 km dalam sekali pengisian penuh (hasil pengujian dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam secara konstan), bagaimana performa kendaraan saat harus menerjang banjir?
Menanggapi hal itu, Reza Rezdie Technical Service Devision AHM menegaskan PCX Eletric hanya mampu menerjang ketinggian banjir 30cm.
Advertisement
"Bisa, atau amannya di 30cm. Kalau lebih dari sana ada warning system. Kalau aliran air yang melebihi batas normalnya itu ada lampu peringatan nyala. Nah itu harus matiin konci kontak, terus harus dorong," katanya di Kemayoran, Jakarta.
Meski demikian, Reza menegaskan pengendara tidak akan kesetrum atau mengalami sengatan listrik meski motor terkena air. Karena itu Ia menghimbau pengendara untuk tidak panik atau risau meski motor digunakan saat hujan.
"Lebih dari situ masih aman, tapi motor sudah enggak bisa dipake lagi (motor mati). Enggak akan kesetrum. Jadi kalau ada sistem yang bermasalah itu pasti ada lampu peringatan. Nah lampu peringatan itu sebagai indikator konsumen bahwa motor ini sedang mengalami trouble," ujar Reza.
Â
Selanjutnya
Saat disinggung komponen apa yang rusak akibat menerjang banjir diluar ketentuan pabrikan, Reza menegaskan harus membawa motor ke bengkel resmi dan dicek dengan sistem komputer.
"Tergantung kita enggak bisa langsung menerka, karena kalau motor kebanjiran itu akan muncul lampu indikator. Salah satunya warning, kalau itu muncul dan motor tidak bisa dihidupkan meski sudah kering, itu mesti diperiksa di bengkel, harus dilihat dengan sistem komputer apa yang rusak. Komponen yang paling bawah motor listrik, lalu ada chager unit," tuturnya.
Advertisement