Mengerikan, Bus Berbahan Bakar Gas Meledak

Sebuah bus berbahan bakar gas meledak di jalanan Stockholm, Swedia, pada hari Minggu lalu. Untungnya bus tersebut tak membawa penumpang.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 15 Mar 2019, 13:04 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 13:04 WIB
Bus Berbahan Bakar Gas Meledak
Bus berbahan bakar gas meledak (Carscoops)

Liputan6.com, Stockholm - Sebuah bus berbahan bakar gas meledak di jalanan Stockholm, Swedia, pada hari Minggu lalu (10/3/2019). Untungnya bus tersebut tak membawa penumpang.

Seperti diberitakan Jalopnik, bus tersebut meledak saat tangki bahan bakar gas yang berlokasi di atap menabrak pembatas ketinggian sebelum memasuki terowongan.

Sopir bus tersebut dikabarkan salah mengambil jalur meski sudah ada rambu-rambu batas ketinggian maksimal kendaraan adalah 3 meter.

Setelah ledakan, sopir bus langsung dilarikan ke rumah sakit. Untungnya, kejadian tersebut tak menelan korban jiwa.

Dilansir Carscoops, bagian atap bus konvensional menghantam pembatas terowongan adalah hal yang biasa dan sering terjadi. Namun, ceritanya berbeda jika atapnya dipenuhi oleh bahan mudah terbakar seperti gas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rakitan Indonesia, Kendaraan Niaga Tenaga Listrik Resmi Dijual

Kendaraan Niaga Tenaga Listrik
Kendaraan niaga Tomara dengan tenaga listrik

Perlahan tapi pasti, kendaraan listrik mulai ditawarkan di Indonesia. Tak hanya motor, kendaraan tenaga listrik saat ini mulai menyasar pasar komersial.

Hadir dengan kendaraan niaga roda tiga bertenaga listrik, PT Tomara Jaya Perkasa mengaku komponen lokal yang digunakan mencapai 70 persen.

 

 
 

 

"Saat ini kami sudah menggunakan 70 persen komponen lokal. Untuk 30 persen itu masih impor untuk sistem kelistrikan, seperti dinamo, baterai dan controller. Impornya dari Cina. Tapi rakitan Indonesia," kata Direktur Utama Tomara Jaya Perkasa, Charles kepada Liputan6, Kamis (14/3/2019).

Telah resmi dijual, pemesanan kendaraan saat ini sudah mencapai wilayah Sulawesi dan Bali. Hal itu membuat Tomara yang awalnya akan melakukan produksi 300 unit selama satu tahun ditingkatkan menjadi 2.000 unit kendaraan.

"Awalnya kita mau melakukan produksi 300 unit selama satu tahun, tapi karena responsnya cukup baik, kami mengubah target produksi. Saat ini pemesanan sudah ada di Sulawesi, Bali, Surabaya, beberapa wilayah di Jawa Tengah. Untuk pemesanan berapa kita belum bisa buka," ujar Charles.

 

Menerima pemesanan secara individual, konsumen bisa melakukan pemesanan kendaraan listrik melalui PT Tomara Maju Bersama selaku dealer resmi.

"Enggak perlu khawatir untuk after sales kami sudah ada mekanik dan garansi," tutur Charles.

Berikut daftar harga kendaraan niaga roda tiga listrik Tomara berstatus off the road: 

- Bima 1200 Tipe G Rp 35 juta

- Bima 1200 Tipe E Rp 32 juta

- Semar Rp 32 juta

- Bima 1000 Tipe G Rp 29,5 juta

- Bima 1000 Tipe E Rp 26,5 juta

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya