Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan jenis BBM sepeda motor umumnya disesuaikan dengan rasio kompresi mesin. Biasanya pihak dealer sudah menginformasikan bahan bakar yang cocok kepada sang pemilik.
Sebab, masing-masing bahan bakar memiliki nilai oktan yang berbeda. Sementara setiap kendaraan juga memiliki rasio kompresi mesin yang berbeda.
Advertisement
Baca Juga
Ambil contoh, Honda Scoopy FI eSP memiliki rasio kompresi mesin 9,5:1. Bahan bakar yang sesuai dengan rasio kompresi itu adalah yang memiliki nilai oktan minimal 90 (Pertalite).
Lalu, apa yang terjadi jika bahan bakar yang dipakai tak sesuai?
Menurut laman Honda Cengkareng, ruang pembakaran sepeda motor akan lebih cepat kotor. Hal itu akan mengganggu performa motor yang juga berakibat pada panjang-pendeknya umur sepeda motor.
Ada baiknya justru menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi ketimbang yang disarankan. Jika Scoopy FI eSP disarankan menggunakan Pertalite, maka lebih baik menggunakan Pertamax atau bahan bakar merek lain dengan nilai oktan 92 ke atas.
Sumber: Otosia.com
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Biang Keladi Konsumsi BBM Mobil Jadi Boros, Apa Saja
Harga BBM yang masih tinggi bikin kita pusing kepala. Tapi apa daya kalau penyebabnya adalah permasalahan teknis yang bikin boros BBM.
Lalu, apa kira-kira yang menjadi penyebabkan konsumsi BBM jadi boros? Apa yang salah?
Â
BACA JUGA
Â
Menurut situs resmi Daihatsu Indonesia dalam Tips Sahabat, borosnya konsumsi BBM sebuah mobil disinyalir akibat filter udara yang kotor.
Kotoran yang menumpuk pada aliran udara masuk akan menghambat performa terutama di bagian pacu sehingga memicu gejala 'ngelitik' atau knocking.
Penyebab borosnya mesin juga bisa disebabkan oleh kerak di ruang mesin.
Kerak mesin seolah menjadi momok yang memang akan muncul seiring dengan usia kendaraan. Munculnya kerak mesin tersebut dapat membuat volume ruang bakar menyempit sehingga mengurangi produksi tenaga.
Faktor Lain
Faktor ketiga ialah nozzle injector yang tersumbat. Karena memang ukuran lubangnya yang mungil, peranti ini rawan tersumbat yang sering mengakibatkan konsumsi BBM lebih boros.
Terakhir, piston dan ring piston yang aus juga kerap bikin mobil jadi boros. Apabila dua part tersebut terkikis, kompresi kendaraan dipastikan juga ikut berkurang yang kemudian berdampak pada penurunan performa mesin.
Ituah mengapa tarikan mesin jadi loyo tapi gelontoran bahan bakar justru lebih besar.
Sumber:Â Otosia.com
Advertisement