Seumur Jagung, BMW 2-Series Active Tourer dan Gran Tourer Akan Disuntik Mati

BMW rupanya akan menyuntik mati BMW 2-Series Active Tourer dan Gran Tourer. Keduanya dinilai kurang sesuai dengan prinsip brand saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2019, 09:01 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2019, 09:01 WIB
Lebih Dekat Dengan BMW Active Tourer
Kendaraan ini memadukan kenyamanan dan fungsionalitas ruangan dengan tampilan elegan.

Liputan6.com, Jakarta - BMW rupanya akan menyuntik mati BMW 2-Series Active Tourer dan Gran Tourer. Keduanya dinilai kurang sesuai dengan prinsip brand saat ini. Pernyataan itu dilayangkan Peter Henrich, Vice President Product Management dari BMW pusat, BMW 2-Series tak dilanjutkan generasinya.

Dibeberkan oleh Peter Henrich, Active Tourer dan Gran Tourer, melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dalam membawa konsumen baru BMW. Meski begitu, MPV tak jadi pertimbangan manufaktur saat ini. Sedang konsumen yang berminat pada 2-Series bakal dirujuk untuk memilih lini SUV BMW.

"BMW 2-Series, saat ini tidak berada dalam perhatian dari prinsip merek kami. Ke depannya, konsumen 2-Series bakal kami arahkan untuk SUV BMW," ungkap Peter kepada Autocar UK. Dengan pernyataan itu, generasi anyar BMW 2-Series tak diterbitkan.

Meski diklaim MPV 2-Series berhasil menarik segmen pembeli baru BMW, tak dipungkiri kepopuleran MPV kalah dari SUV dalam skala global. Seperti sejumlah merek lain, BMW pun fokus ke SUV sebagai alternatif mobil keluarga. Berarti, penjualan 2-Series masih terus dilakukan, sampai batas waktu yang belum ditentukan. Setelah itu, tak ada lagi jilid dua dari MPV BMW 2-Series. Tidak untuk waktu dekat.

 

Momen Terbaik

Melihat data yang disajikan situs CarSalesBase, dilansir dari pewartaan Motor1, penjualan 2-Series menemui momen terbaik pada 2016. Sebanyak 100.502 unit berhasil dikirimkan untuk benua Eropa. Sejak itu, setiap tahun terus merosot. Demam SUV global jadi salah satu penyebabnya.

Awalnya, BMW mengisi ceruk yang dimainkan oleh Mercedes-Benz B-Class dengan Active Tourer. Kemudian disajikan varian dengan kursi lebih banyak, yakni Grand Tourer. Mercedes-Benz malah sudah mengganti generasi B-Class tahun ini. Sedang BMW tak berminat mengikuti permainan lebih jauh dan memilih tidak meneruskan 2-Series. Sementara lini crossover dan SUV jadi solusi pengganti. Saat ini, BMW punya lini lengkap dari dimensi kecil sampai besar. Mulai dari X1 dan X2, X3 dan X4, X5, X6 dan X7. Malah rumornya, bakal ada BMW X8 yang memegang titel SUV paling mewah BMW.

 

Di Indonesia

Di Indonesia, penjualan BMW Active Tourer dan Gran Tourer juga kurang baik. Sejak tahun lalu, 2-Series tak masuk dalam daftar harga dari situs resmi BMW Indonesia. Dinilai, peminatnya tidak terlalu banyak ketimbang model lain BMW. Meski sudah tak dimasukkan dalam daftar, BMW Indonesia masih menerima pemesanan bagi yang berminat.

Pada 2015, BMW 2-Series Active Tourer dan Gran Tourer mendebut di Indonesia. Keduanya merupakan MPV dengan basis platform yang diambil dari Mini, Active Tourer 5-seater dan Gran Tourer 7-seater. Inilah awal sejarah pabrikan asal Munich, Jerman itu menggunakan penggerak roda depan dan mesin 3-silinder 1.500 cc. Tak sedikit yang menilai BMW 2-Series tak sejalan dengan prinsip BMW yang kerap menyajikan mobil sporty. Selain itu, harga jadi salah satu pertimbangan. Kala dipasarkan, Active Tourer dihargai Rp 600 jutaan dan Rp 700 jutaan untuk Gran Tourer. 

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya