Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan yang sering terjadi di jalan tol wajib menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh stake holder. PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator jalan tol Cikopo-Palimanan mencatat, pada 2017 total angka kecelakaan yang terjadi sebanyak 1.381 peristiwa.
Penyebab kecelakaan di jalan tol didominasi oleh mengantuk, pecah ban dan rem blong. Namun dengan penerapan konsep 3E (engineering, enforcement, dan education), angka kecelakaan dapat dikurangi. Angka tersebut turun sebanyak 37% pada 2018 dan 19% pada 2018.
Advertisement
Baca Juga
Angka kecelakaan tersebut terungkap dalam diskusi dan sosialisai keselamatan berkendara yang diadakan LMS pada Rabu (28 /8/2019). Dalam keterangan press yang diterima Liputan6.com, General Manager Officer PT LMS menyatakan jalan tol Cipali telah memenuhi ketentuan rencana teknis dan uji layak fungsi yang ditentukan oleh pemerintah, "Di samping tentu saja telah memenuhi indikator Standar Pelayanan Minimal Jalan tol.”
Tahapan enginering berupa pemasangan wire ropes yang terdiri dari 4 bentangan kawat baja. Kemampuan masing-masing kawat menahan beban benturan sebesar 20 ton atau total 80 ton. Keberadaannya efektif menghindari kecelakaan apabila kendaraan menyeberangi jalur.
Pada 2019, total wire ropes yang akan dipasang adalah sepanjang 18 km. Sepanjang 7.925 meter pada jalur A (arah Bandung) dan 10.075 meter pada jalur B (arah Jakarta). Diperkirakan, tahapan ini akan selesai pada September 2019.
Dengan demikian, total wire ropes di jalan tol Cipali yang telah mulai dipasang sejak 2016 adalah sepanjang 34 kilometer. Uji coba ketahanan wire ropes juga telah dilakukan berdasarkan sudut-sudut yang sudah ditetapkan yaitu 15-20 derajat untuk kecepatannya 100km/jam.
Suyitno menambahkan, selain wire ropes, juga telah dilakukan pendalaman atau penggalian median sepanjang lokasi rawan, pemasangan rumble dot pada bagian dalam maupun luar jalan, pemasangan guardrail, pemasangan wight in motion (WIM) di 2 lokasi dan pemasangan lampu strobo di titik rawan kecelakaan.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Operasi ODOL
Untuk langkah enforcement, PT LMS berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah setempat dan Dishub. Koordinasi dilakukan dalam rangka pelaksanaan Operasi Speed Gun secara rutin setiap 2 bulan sekali. Petugas dilengkapi speed gun, kendaraan yang melintas dengan kecepatan melebihi batas kecepatan maksimum 100 km/ jam akan ditindak.
Operasi Over Dimention Over Load Vehicle (ODOL) juga rutin dilakukan untuk pengguna jalan tol khususnya yang golongan 4 – 5. Tahun ini, operasi ODOL akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu pada September dan Oktober 2019.
Advertisement
Kampanye Keselamatan Berkendara
Sebagai langkah Edukasi, kampanye keselamatan berkendara dilakukan diberbagai kegiatan seperti Cipali Festival, Bazaar Ramadhan dan safety induction bersama dengan Kementrian Perhubungan. LMS juga melakukan sosialisasi langsung ke pangkalan truck/ bus, dan memasang himbauan dalam bentuk spanduk, videotron, Variable Messege Sign (VMS) serta melakukan update informasi secara rutin melalui media sosial.
Sosialisasi dan pengecekan rem kendaraan rutin untuk memotivasi pengguna jalan tol agar menjaga batas kecepatan dan mentaati peraturan lalu lintas demi mencegah kecelakaan yang mungkin bisa terjadi.