Bahan Utama Baterai Kendaraan Listrik Melimpah di Indonesia

Pemerintah semakin gencar mendorong hadirnya industri kendaraan listrik di Indonesia. Tidak hanya bicara soal mobil dan motor ramah lingkungan, namun peluang bisnis industri baterai.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 04 Sep 2019, 12:31 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 12:31 WIB
Baterai Mobil Listrik
Warna biru itu merupakan baterai di mobil listrik (Foto: Electrek).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah semakin gencar mendorong hadirnya industri kendaraan listrik di Indonesia. Tidak hanya bicara soal mobil dan motor ramah lingkungan, namun peluang bisnis industri baterai.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan 80 persen bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik ada di Indonesia.

"Nickel ore dulu tidak bisa dibuat apa-apa. Sekarang dengan teknologi baru bisa menjadi absorb cobalt dan ini merupakan material utama lithium baterai. Sekarang lithium baterai itu sampai 80 persen ada di Indonesia," kata Luhut di Balai Kartini, Jakarta.

Melihat hal tersebut, pemerintah yakin pembuatan baterai kendaraan listrik bisa dilakukan di Indonesia, sehingga Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) semakin optimal.

"Sekarang kita lihat (bahan baku ada), kenapa tidak dibuat langsung (baterai) di Indonesia," ujar Luhut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bukan Wacana

Menggandeng sedikitnya empat perusahaan terkemuka, Luhut yakin pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik bukan sekedar wacana.

"Kami akan melibatkan Panasonic, LG, Mercedes-Benz, VW, karena semua mereka punya kepentingan di sini. Jadi bukan Cina lagi, tapi semua yang memiliki kepentingan sama untuk mencari efisiensi masalah lingkungan, masalah pengurangan energi fosil," tutur Luhut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya