Liputan6.com, Jakarta - Tangas merupakan perawatan tradisional yang sudah lama dikenal masyarakat Betawi. Perawatan ini bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
Tangas telah menjadi metode perawatan uap yang dilakukan secara turun-temurun. Perawatan yang menggunakan ramuan rempah-rempah alami ini menjadi pilihan yang tepat untuk relaksasi dan detoksifikasi. Tak hanya secara fisik, ritual perawatan ini juga dipercaya dapat membersihkan diri secara spiritual.
Mengutip dari senibudayabetawi.com, tangas sejak lama digunakan oleh masyarakat Betawi, terutama bagi calon pengantin wanita. Perawatan ini pun menjadi bagian dari persiapan pernikahan yang masih dilakukan hingga sekarang.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Selain oleh calon pengantin, metode perawatan ini juga kerap dilakukan oleh wanita yang baru saja melahirkan. Tujuannya untuk memulihkan kebugaran dan mengencangkan tubuh.
Secara garis besar, tangas khas Betawi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Baik uap maupun rempah-rempah yang digunakan memiliki manfaat masing-masing.
Uap rebusan rempah-rempah membantu membuka pori-pori kulit, membersihkan kotoran dan sel-sel kulit mati, serta melancarkan peredaran darah. Adapun aroma rempah-rempah mampu memberi efek relaksasi dan mengurangi stres.
Bagi wanita yang baru saja melahirkan, tangas dipercaya dapat membantu memulihkan kondisi rahim dan mengencangkan otot-otot perut. Perawatan ini juga bermanfaat untuk mengurangi bau badan dan memberikan aroma harum alami pada tubuh.
Masyarakat Betawi menganggap tangas bukan hanya sebagai bentuk perawatan tubuh tradisional, melainkan juga bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan. Perawatan ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu terdapat pijat pulang langit yang berfokus pada bagian organ intim wanita.
Sebelum memasuki bagian inti, wajib melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan memijat bagian kaki dan tangan. Fungsinya untuk merilekskan tubuh. Kemudian, bagian kaki dibuka sedikit untuk dipijat tutup tendet atau melakukan ‘tekan cabut’.
Memasuki pijatan inti, dilakukan pijatan pada bagian-bagian tubuh, seperti bokong dengan istilah uyek inter, seser sodor, dan rapat tenet. Lalu, dilanjutkan pemijatan pada bagian kanan dan kiri bokong.
Lalu ke bagian inti bernama rapet seset di bagian organ vital. Perlahan, dilakukan teken seser.
Berikutnya ada nyengkak, yaitu kedua kaki dibuka dengan lutut ditekuk. Terapis akan menggunakan salah satu kaki menekan ke arah organ intim secara perlahan.
Selanjutnya, ditutup kembali dengan merapatkan kedua kaki. Pijatan dilanjutkan dengan melakukan tendet tarik, yakni kedua kaki ditekuk kemudian dilakukan tendet dan tarik.
Tahapan selanjutnya adalah lulur. Bahan lulur yang digunakan masih sangat alami, yakni menggunakan daun beluntas.
Daun beluntas sebagai lulur bermanfaat untuk menghilangkan bau badan serta mengeluarkan keringat. Cara membuatnya dengan mencampur daun beluntas dengan beras yang telah direndam dan ditumbuk halus.
Bahan lain yang digunakan adalah bunga kemuning dan jeruk nipis. Ciri khas lain dari tangas yaitu penggunaan bahan rempah, seperti kulit jeruk, bunga rampai, bunga melati, bunga mawar, daun pandan, serai, akar wangi, dan jeruk purut.
Selain melakukan perawatan pada bagian luar, dilakukan juga perawatan dari dalam dengan meminum jamu. Biasanya, jamu yang dikonsumsi adalah beras kencur yang mengandung berbagai macam rempah.
Sebagai alternatif pilihan, bisa juga menggunakan bir pletok hangat. Minuman ini berkhasiat untuk mengatasi masuk angin dan menghangatkan tubuh.
Tangas khas Betawi menjadi salah satu bukti kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia. Metode perawatan ini masih terus digunakan meski sudah banyak metode-metode perawatan kecantikan dan kesehatan yang semakin modern dengan menggunakan alat-alat canggih.
Â
Penulis: Resla