Liputan6.com, Jakarta - Berbagai upaya dilakukan seluruh negara di dunia untuk menekan penularan virus Corona Covid-19. Salah satu yang banyak dilakukan ialah melakukan tes dengan sistem drive thru.
Tanpa harus turun dari mobil, masyarakat yang memiliki gejala dan harus melakukan tes diimbau untuk datang ke sebuah tempat dengan menggunakan mobil pribadi.
Advertisement
Baca Juga
Setelah sampai, pasien hanya perlu menunggu di dalam kendaraan dan petugas akan mengambil sampel yang dibutuhkan tanpa pasien harus keluar dari dalam kendaraan.
Seperti dilansir Dailymail, Jerman, Inggris, dan Korea Selatan adalah beberapa negara yang telah menggunakan metode drive thru untuk mencegah terjadinya penularan lebih besar.
Selain ketiga negara tersebut, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat juga menggunakan sistem ini untuk melakukan tes kepada pasien yang diduga terjangkit virus Corona Covid-19.
Sistem Drive Thru Akan Dilakukan di Indonesia
Siap menggelar tes cepat Covid-19 secara massal untuk warga Bogor, Depok, dan Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan pelaksanaan tes akan menggunakan konsep drive thru untuk menghindari kerumunan warga.
Tes di tiga daerah yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang akan lebih dulu digelar, tepatnya di area Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi. Kegiatan tes cepat paling lambat digelar Rabu (25/3/2020).
"Gambarannya, minimal stadion ada tiga jalur masuk, jadi dia datang dites di sebuah tenda ambil sampel darahnya lalu masuk ke area tunggu tanpa harus turun dari kendaraan. Bagi yang tidak punya kendaraan, ketua RW dan Lurah wajib menyediakan kendaraan," kata Ridwan.
Untuk wilayah Jabar, terdapat tiga zona yang ditetapkan untuk pemeriksaan massal. Stadion Patriot Chandrabhaga untuk warga Kota, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.
"Stadion Pakansari untuk warga Kota Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Sisanya, di Stadion Jalak Harupat untuk daerah lainnya, karena statistiknya mengecil," ujarnya.
Tes cepat Covid-19 merupakan metode pemeriksaan untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 dengan mengambil sampel darah yang akurasinya mencapai 95 persen. Hasil rapid test dapat diketahui dalam waktu 10 menit. Jika ada warga yang positif Covid-19 dari hasil tes cepat, warga tersebut akan dites kembali dengan metode PCR dengan mengambil sampel lendir di hidung dan tenggorokan.
"Kalau dia negatif silakan pulang, tapi kalau positif kita tes lagi oleh metode PCR, kalau betul-betul positif tim akan membawanya ke rumah sakit," ujar Emil.
Adapun kriteria warga yang dites pada tahap satu adalah semua pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Kemudian, 50 orang terdekat yang sempat melakukan kontak fisik dengan PDP dan ODP akan dites, termasuk warga yang berkontak fisik dengan pasien positif Covid-19.
Advertisement