Liputan6.com, Jakarta - Agar tidak capek saat perjalanan jauh, pengemudi bisa menggunakan fitur cruise control pada mobilnya. Teknologi ini menjaga kecepatan mobil tanpa perlu menginjak pedal gas.
Namun siapa sangka, di balik penemuannya ada cerita unik yang perlu Otolovers ketahui. Lantas apa? Berikut ulasan lengkapnya yang dilansir dari laman Today I Found Out.
Advertisement
Teknologi cruise control rupanya ditemukan oleh seorang bernama Ralph Teetor. Menariknya pria asal Amerika ini merupakan orang yang tidak bisa menyetir mobil. Lantaran ia sendiri mengalami kebutaan mata atau tunanetra.
Inspirasi cruise control sendiri didapat usai Teetor jengkel dengan pengacaranya di tahun 1940-an. Sebab pengacara tersebut mempunyai kecenderungan untuk menyetir mobil dengan lambat ketika berbicara dan cepat jika mendengarkan.
Kemudian Teetor mencoba untuk menciptakan teknologi yang bisa mengontrol kecepatan mobil. Setelah beberapa kali melakukan percobaan, barulah di tahun 1948 Teetor melakukan paten perangkat cruise control.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1 Dekade
Butuh waktu satu dekade lagi untuk menyempurnakan perangkat tersebut. Hasilnya cruise control bisa dipasang pada mobil kendaraan komersial. Mobil pertama yang memakai teknologi ini adalah model 1958 Chrysler Imperial, New Yorker, dan Windsor.
Di awal pengembangannya cruise control mempunyai banyak nama, seperti speedostat, touchomatic, dan auto-pilot. Nama cruise control benar-benar dipakai setelah Chrysler menggunakannya.
Sumber: Otosia.com
Â
Advertisement
Cara Tepat Menggunakan Fitur Cruise Control
Fitur cruise control bukanlah fitur yang asing di dalam sebuah mobil. Mobil berharga Rp200 jutaan saja sudah dilengkapi dengan fitur canggih ini. Misalkan saja Mitsubishi Xpander Ultimate, Suzuki S-Cross, dan Honda Jazz RS.
Pilihan Rp 300 jutaan malah lebih banyak lagi. Cruise control mulai dilirik sebagai fitur penting yang harus ada di mobil. Terutama pengemudi yang sering bepergian ke luar kota.
Â
Fungsi utama cruise control, menjaga laju kendaraan dalam kecepatan yang diinginkan, tanpa perlu menekan pedal gas. ECU memiliki fungsi tambahan untuk terus memonitor dan mengatur kecepatan, sesuai keinginan pengemudi. Kecepatan pun menyesuaikan kontur jalan. Bila ditetapkan 100 km/jam, baik dalam keadaan menanjak atau menurun, dijaga agar kecepatannya konstan.
Namun, banyak pengemudi awam tidak mengetahui cara kerja atau cara mengaktifkan fitur ini. Pasti ada juga pemilik mobil ber-cruise control belum pernah menggunakannya sama sekali. Padahal, jika Anda paham kegunaannya, niscaya rasa nyaman berkendara bakal bertambah. Khususnya saat perjalanan jauh lewat tol Trans Jawa dan Trans Sumatra. Kaki Anda dapat terbebas dari rasa lelah. Asalkan, tahu langkah tepat serta aman mengoperasikannya. Â
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Advertisement