5 Insiden yang Melibatkan Pengembangan Mobil Nirsopir

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi mobil autonomous atau nirsopir sudah mulai diuji di berbagai tempat. Berbagai pabrikan pun sudah memiliki teknologi masa depan ini, sebut saja Volvo, Hyundai, BMW, hingga Toyota.

Namun di balik pengembangan tersebut tentu ada sederet kegagalan yang dialami. Tak hanya itu saja, ancaman peretasan pun juga menghantui mobil nirsopir. Agar semakin tahu dan memahaminya, berikut ini 5 kegagalan dalam pengembangan mobil nirsopir yang dilansir dari laman Holtsauto.com.

1. Rem Volvo Tak Berfungsi

Pabrikan asal Swedia, Volvo turut mengembangkan mobil nirsopir. Bahkan sudah banyak uang yang dikeluarkan untuk investasi kendaraan masa depan itu. Hanya saja dalam pengembangannya ada kegagalan.

Teknologi yang disematkan gagal mendeteksi pejalan kaki dan rem otomatis tidak bekerja. Alhasil sebuah SUV langsung seruduk sederet penonton yang sedang melihat uji coba yang dilakukan. Diketahui beberapa orang sampai mengalami luka parah akibat insiden itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rupanya Google juga turut mengembangkan mobil nirsopir. Hanya saja dalam pengembangannya mereka mengalami beberapa kendala. Salah satu yang cukup membuat pusing adalah ketika dihadapkan rambu atau marka jalan yang rusak.

Jika ada hal-hal itu, mobil nirsopir Google akan bingung dan bakal berhenti beberapa detik di tengah jalan.

Mobil nirsopir harus memiliki sederet fitur yang bisa mengenali keadaan sekitarnya. Sehingga segala rintangan yang ada bisa diantisipasi. Paling tidak untuk menghindari kecelakaan.

Namun hal ini merupakan masalah terbesar pada mobil nirsopir. Alih-alih berhenti, mobil nirsopir yang diuji coba malah menghantam objek di depannya.

Tidak hanya mobil, bus pun juga turut dikembangkan menjadi kendaraan tanpa sopir. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti tabrakan.

Ketika diuji coba, sebuah bus nirsopir berhasil melaju sempurna selama dua jam. Namun setelah itu kendaraan ini menabrak sebuah truk.

Mobil nirsopir jelas dijejali sederet perangkat lunak komputer berteknologi tinggi. Terkait hal itu, ancaman peretasan pun menjadi momok tersendiri bagi pemilik kendaraan.

Para peretas tak bertanggung jawab dengan mudah bisa mengganggu kehidupan sehari-hari pemilik mobil nirsopir . Oleh sebab itu, para pabrikan harus menjamin keamanan produknya dari penjahat dunia maya.

Sumber: Otosia.com