Jangan Pakai Oli Bekas untuk Lumasi Rantai Motor, Ini Alasannya

Berbeda dengan skuter matik, motor bebek dan sport menggunakan rantai sebagai komponen penggerak roda. Menjadi komponen penting, pemilik kendaraan tentu harus melakukan perawatan agar fungsinya tetap maksimal.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 03 Nov 2020, 19:06 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 19:06 WIB
tips otomotif
Rantai motor (Herdi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan skuter matik, motor bebek dan sport menggunakan rantai sebagai komponen penggerak roda. Menjadi komponen penting, pemilik kendaraan tentu harus melakukan perawatan agar fungsinya tetap maksimal.

Salah satu perawatan yang perlu dilakukan secara teratur ialah memberikan memberikan pelumas. Meski demikian, tak sedikit pemilik kendaraan memanfaatkan oli bekas untuk melumasi rantai karena lebih murah dan praktis.

Namun, penggunaan oli bekas untuk rantai bukanlah pilihan yang bijak. Hal ini dikarenakan efek buruk yang dihasilkan dan menyebabkan rantai lebih cepat mengalami kerusakan.

Seperti dilansir Federal Oli, Selasa (3/11/2020), penggunaan oli mesin pada rantai motor membuat komponen ini lebih cepat memuai. Imbasnya, rantai akan lebih cepat kendur dan melar.

Selain itu, oli bekas berisiko membuat beberapa komponen rantai lebih cepat rusak, seperti o-ring. Efek pelumasan yang dihasilkan juga tidak maksimal karena tak sesuai dengan fungsinya.

Kandungan serbuk gram dan kotoran dari dalam mesin pada oli bekas membuat kotoran menempel, dan menarik banyak debu hinggap di rantai.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Gunakan Chain Lube

Hal ini dikarenakan oli bekas bersifat lengket, dan akan mengotori rantai, bukan melumasi komponen ini. Dengan kata lain, penggunaan oli bekas sebagai pelumas rantai bukanlah ide yang baik.

Jika berbicara yang terbaik, chain lube tentu pilihan terbaik. Pasalnya, produk pelumas ini memang khusus diciptakan untuk melumasi dan merawat rantai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya