Liputan6.com, Jakarta - Toyota Avanza kini ramai dibicarakan di media sosial. Toyota Avanza yang disebut mobil sejuta umat milik PT Toyota Astra Motor (TAM) muncul tanpa gardan belakang, yang artinya menggunakan sistem penggerak roda depan.
Namun, pihak Toyota sendiri belum bisa berkomentar lebih lanjut terkait rumor Avanza front wheel drive (FWD) ini. Raksasa asal Jepang tersebut, saat ini memang masih fokus menjual LMPV tersebut dengan pembaruan terakhir yang dilakukan tahun lalu.
Advertisement
Lalu sejatinya, apa sih kelebihan dan kekurangan mobil berpenggerak belakang atau RWD?
Advertisement
Melansir laman resmi Mobil88, penggerak roda mobil yang banyak diminati di Indonesia adalah roda belakang atau rear wheel drive (RWD). Jenis penggerak ini, digunakan di berbagai model, seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, dan juga Mitsubishi Pajero Sport. Sistem penggerak roda belakang (RWD) ini memiliki beberapa keunggulan. Sesuai namanya, sistem penggerak roda belakang ini terpisah dengan sistem kemudi, yang terletak di roda depan.
Jadi, masing-masing roda depan dan belakang memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Sehingga mobil dengan sistem penggerak roda belakang biasanya memiliki kaki-kaki lebih awet dan performa lebih tangguh di medan ekstrem. Karena memang komponen steering dan penggerak kendaraan terbagi depan dan belakang, sehingga beban komponen roda depan tidak terlalu terforsir dan membuatnya lebih awet.
Selain itu, dengan cara kerja mendorong, sistem penggerak roda belakang akan lebih handal untuk jalanan menanjak, terjal, dan tidak rata.
Keunggulan lainnya adalah suara berisik di kabin akibat komponen penggerak misal transmisi, juga akan bisa diminimalisisasi, jadi kabin mobil bisa lebih senyap.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kekurangan Sistem Penggerak Roda Belakang
Tidak hanya keunggulan, sistem penggerak ini juga memiliki kekurangan. Penggerak roda belakang memiliki bobot yang berat. Pemindahan tenaga dari depan ke belakang membutuhkan komponen power train lebih banyak, seperti propeller shaft, gardan, as roda belakang, cross joint, dan lain-lain.
Selain menyebabkan bobot kendaraan jadi berat, pemindahan tenaga tersebut juga akan mengalami loss power akibat gesekan di powertrain. Sehingga sistem Penggerak roda belakang ini akan cenderung kurang irit dan kurang responsif dibanding Penggerak roda depan (FWD), dan biasanya potensi terjadi gejala oversteering lebih besar dibanding FWD.
Kekurangan lain pada sistem penggerak roda belakang adalah berupa kabin yang kurang lapang. Pada mobil dengan sistem penggerak roda belakang (RWD), lantai kendaraan menjadi tidak rata, sebab di bawah menjadi tempat untuk sistem transmisi dan propeller shaft.
Advertisement