Bukan SUV, Ini Prediksi Mobil Bekas yang Diburu Tahun Depan

Menjadi salah satu industri yang terdampak pandemi virus Corona Covid-19, pasar otomotif Tanah Air terus berjuang meningkatkan penjualan kendaraan. Tak terkecuali mobil bekas.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 18 Des 2020, 14:03 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 14:03 WIB
Penjualan Mobil Bekas
Suasana penjualan mobil bekas di kawasan Jakarta, Senin (23/11/2020). Pasar mobil bekas diprediksi akan meningkat menjelang akhir tahun karena kondisi perekonomian yang saat ini mulai membaik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu industri yang terdampak pandemi virus Corona Covid-19, pasar otomotif Tanah Air terus berjuang meningkatkan penjualan kendaraan. Tak terkecuali mobil bekas.

Showroom mobil bekas milik Astra Group, Mobil88 mengaku, beragam upaya dilakukan pihaknya untuk menarik minat masyarakat saat daya beli menurun.

"Kami mencoba memperkuat layanan di online sehingga memudahkan customer untuk bertransaksi dengan interaksi yang minimal," kata Halomoan Fischer, Chief Operating Officer (COO) Mobil88 kepada Liputan6.com.

Saat disinggung prediksi penjualan tahun depan, Fischer menegaskan kondisi pandemi yang terjadi akan sangat menentukan pemulihan ekonomi, termasuk penjualan kendaraan.

"Tahun depan sepertinya akan sangat tergantung dari kondisi pandemi. Maksudnya adalah apabila pandemi bisa dikendalikan maka prediksinya penjualan mungkin akan sama dengan tahun 2019," ujarnya.

Selain itu, Fischer menyebut segmen mobil bekas yang akan diminati konsumen Tanah Air tahun 2021 mendatang, masih dipegang Low MPV dan LCGC.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Upaya Meningkatkan Penjualan Kendaraan

Sebelumnya, beragam upaya dilakukan untuk meningkatkan performa industri otomotif, seperti relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar 0 (nol) persen atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB) oleh Kementerian Perindustrian.

Namun, hal tersebut tak terlaksana karena Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menolak usulan tersebut. Hal itu, ditegaskan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, terkait Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Senin (19/10/2020).

 


Dukungan Pemerintah

Dijelaskan Sri Mulyani, pihaknya tidak mempertimbangkan untuk memberikan pajak mobil baru sebesar 0 persen untuk saat ini.

"Kita akan coba memberikan dukungan-dukungan untuk sektor industri secara keseluruhan, melalui insentif yang kita sudah berikan," ujar Sri Mulyani.

Selain itu beberapa pabrikan otomotif mencoba melakukan beragam cara untuk menarik minat konsumen, seperti promo menarik dan pembelian secara online.

Berbeda dengan pabrikan lain, Honda Prospect Motor menekan peluncuran kendaraan selama pandemi. Bila Toyota dan Suzuki telah beberapa kali memperkenalkan kendaraan baru secara virtual, pabrikan asal Jepang tersebut justru enggan melakukan hal ini.


Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya