Mercedes-Benz Recall 1,29 Juta Mobil di AS, Ada Masalah Apa?

Mercedes-Benz USA menarik kembali atau recall sebanyak 1,29 juta kendaraan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2021, 14:09 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2021, 14:09 WIB
Mengintip Pabrik Mercedes Benz di Wanaherang Bogor
Pekerja menyelesaikan perakitan mobil Mercedes Benz di Pabrik Mercedes Benz, Wanaherang, Bogor (11/12). Mercededes-Benz C-Class generasi terbaru kini resmi masuk jalur produksi pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Unit Daimler AG di Amerika Serikat, Mercedes-Benz USA menarik kembali atau recall sebanyak 1,29 juta kendaraan yang terjual sejak 2016 di Amerika Serikat (AS). Recall dilakukan karena ada masalah perangkat lunak yang mungkin gagal mengomunikasikan lokasi kendaraan yang benar jika terjadi kecelakaan.

Recall ini mencakup beberapa model tahun 2016-2021 untuk varian CLA-Class, GLA-Class, GLE-Class, GLS-Class, SLC-Class, A-Class, GT-Class, C-Class, E-Class, S-Class, CLS-Class, SL-Class, B-Class, GLB-Class, GLC-Class, and G-Class, menurut pengajuan dengan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA).

Produsen mobil Jerman itu berencana mengeluarkan pembaruan perangkat lunak yang akan dipasang oleh diler atau over-the-air.

Mercedes-Benz USA mengatakan, mereka tidak mengetahui adanya kasus kerusakan material atau cedera pribadi sehubungan dengan masalah tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hasil Penyelidikan

FOTO: Mengunjungi Pabrik Perakitan Mobil Mercedes-Benz di Jerman
Pekerja merakit mobil Mercedes-Benz S-class di pabrik Mercedes, Sindelfingen, Jerman, Kamis (30/4/2020). Mulai 27 April 2020, Mercedes-Benz kembali membuka jalur produksi yang sebelumnya ditutup karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Matthias Schrader)

"Jatuhnya pasokan daya modul komunikasi sementara yang disebabkan oleh kecelakaan dapat menyebabkan posisi kendaraan selama panggilan darurat potensial menjadi tidak benar," ungkap pihak Mercedes-Benz, seperti dilansir Antara, Minggu (14/2/2021).

Mereka menambahkan, "fungsi lain dari fungsi panggilan darurat otomatis dan manual tetap beroperasi penuh."

Mercedes-Benz di Eropa pada Oktober 2019 meluncurkan penyelidikan berdasarkan laporan dari pusat eCall Mercedes-Benz dari satu mesin virtual di pasar Eropa, di mana sistem eCall otomatis menyampaikan posisi kendaraan yang tidak akurat.

Setelah penyelidikan yang panjang meninjau berbagai kombinasi perangkat lunak dari modul komunikasi, penelitian perusahaan menunjukkan peristiwa serupa tambahan di mana posisi kendaraan yang dikirimkan salah.


Infografis Mobil Kepresidenan Indonesia

infografis Mobil Kepresidenan
Mobil Kepresidenan di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya