Ini Risiko yang Dialami Mobil Pikap Jika Sering Bawa Muatan Berlebih

Mobil pikap memang terlahir sebagai kendaraan pekerja keras. Meski begitu, muatan yang diberikan harus tetap diperhatikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jun 2021, 10:01 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2021, 10:01 WIB
Suzuki Carry
Ilustrasi Suzuki Carry pikap mengangkut muatan. (Suzuki)

 

Liputan6.com, Jakarta - Mobil pikap memang terlahir sebagai kendaraan pekerja keras. Meski begitu, muatan yang diberikan harus tetap diperhatikan.

Apabila mobil sering memuat barang dengan bobot berlebih, selain membahayakan juga membuat mobil jadi tidak awet.

Hariadi, Asst. To Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan untuk segmen komersial Suzuki mengandalkan Suzuki Carry Pick Up. Ia memiliki daya angkut lebih besar dengan kapasitas maksimal 1 ton.

Kemudian ukuran bak luas sehingga bisa menampung barang lebih banyak dan dapat dibuka dari 3 sisi. Suzuki Carry pikap mampu menguasai pangsa pasar wholesale sebesar 51,6 persen dan pangsa pasar retail sebesar 52,9 persen selama periode Januari-Mei 2021.

"Kehadiran New Suzuki Carry Pick Up kami harapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen komersial Indonesia. Untuk itu, agar fungsinya lebih optimal dan semakin menguntungkan pelaku usaha, penggunaannya pun harus diperhatikan agar sesuai rekomendasi pabrikan. Kami akan terus berupaya menghadirkan produk-produk berkualitas untuk mendukung para pelaku usaha dan perekonomian Indonesia," kata Hariadi.

Meski memiliki muatan yang besar, menurut Hariadi, penggunaan mobil pick up sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dari pabrikan sehingga tidak menimbulkan dampak buruk. Ini 5 risikonya:

1. Tidak Aman Digunakan

Keselamatan dan keamanan adalah faktor utama yang harus diperhatikan saat berkendara. Muatan yang melebihi kapasitas dapat menghilangkan keseimbangan mobil, sulit saat bermanuver, hingga berisiko besar menyebabkan kecelakaan.

2. Performa Mesin Berkurang

Saat membawa muatan berlebih, mesin dipaksa untuk bekerja lebih keras. Jika dilakukan terus-menerus, dalam jangka panjang hal tersebut berpotensi mengurangi performa mesin dan kendaraan secara keseluruhan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Boros Bahan Bakar

Seperti poin sebelumnya, muatan maksimal yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan membuat mesin bekerja lebih keras agar mobil dapat berjalan mengangkut muatan. Hal ini membuat bahan bakar yang dikeluarkan juga semakin besar dan akhirnya biaya bahan bakar membengkak.

4. Suspensi Tidak Maksimal

Suspensi menjadi tumpuan penting dalam kendaraan. Jika beban terlalu berat atau berlebihan, maka akan berpotensi mengurangi kinerja suspensi sehingga mobil jadi kurang optimal digunakan. Selain itu, kinerja suspensi juga mempengaruhi kemampuan rem dalam menghentikan laju kendaraan.

5. Ban Semakin Tipis

Memaksakan muatan secara berlebihan juga berisiko besar pada ban, karena membuat bagian ban yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan bekerja lebih berat dan aus.

Selain itu, hal ini juga memperbesar risiko pecah ban seiring adanya peningkatan suhu pada ban karena kelebihan muatan. 

Sumber: Oto.com


Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya