Ini Saran untuk MGPA Agar Trek Sirkuit Mandalika Minim Debu

Untuk mengatasi debu yang menyelimuti lintasan, Mike Webb selaku Race Director MotoGP menyarankan agar Mandalika Grand Prix Association (MGPA) melakukan beberapa hal

oleh Septian Pamungkas diperbarui 14 Feb 2022, 13:06 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 13:06 WIB
Dorna Sports menyarankan MGPA melakukan pembersihan rutin Sirkuit Mandalika setiap dua pekan menggunakan Track Jet Truck dan kendaraan Track Sweeping. (Dok MGPA)
Dorna Sports menyarankan MGPA melakukan pembersihan rutin Sirkuit Mandalika setiap dua pekan menggunakan Track Jet Truck dan kendaraan Track Sweeping. (Dok MGPA)

Liputan6.com, Jakarta - Red flag (bendera merah) sempat dikibarkan saat sesi pertama tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (11/2/2022). Red flag sendiri merupakan sinyal atau tanda visual bagi semua pembalap yang berada di lintasan untuk segera berhenti melakukan kegiatan.

"Red Flag merupakan perintah kepada para pembalap agar keluar dari lintasan dan kembali ke paddock masing-masing, dikarenakan penyelenggara balap akan melakukan sesuatu hal di dalam lintasan," terang Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Andhi Satria dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.

Red flag kemarin bukan karena adanya insiden fatal melainkan untuk pembersihan lintasan yang diketahui sirkuit sepanjang 4,3 kilometer itu sangat berdebu.

Terlebih lagi di hari itu hujan sempat turun dan membuat basah lintasan. Alhasil motor pembalap menjadi dekil akibat debu basah yang menempel.

Untuk mengatasi debu yang menyelimuti lintasan, Mike Webb selaku Race Director MotoGP menyarankan agar Mandalika Grand Prix Association (MGPA) melakukan pembersihan rutin setiap dua minggu menggunakan Track Jet Truck dan kendaraan Track Sweeping serta rutin memasukkan kendaraan mobil/motor ke dalam lintasan.

Menurut Mike, keberadaan kendaraan roda empat atau roda dua dalam lintasan akan membuat racing line menjadi lebih bersih.

"Karena saat kendaraan lewat, aerodinamika kendaraan akan menyedot debu dari dalam pori-pori lintasan, sehingga mengurangi deposit debu di dalam pori-pori," terang Mike Webb.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penanganan Pembersihan Debu

Untuk diketahui, penanganan yang dilakukan pihak penyelenggara untuk membersihkan lintasan adalah dengan memerintahkan Track Jet Truck yang memiliki penyemprot air bertekanan tinggi dilengkapi rotating brush untuk memasuki lintasan dan membersihkan area-area tertentu, dibantu dengan crew maintenance.

Setelah proses pembersihan selesai, track kembali dibuka dan para pembalap kembali memasuki lintasan. Tercatat, kecepatan para pembalap MotoGP semakin cepat dan lintasan ditutup dengan kecepatan mencapai 314km/jam atau berada dalam standard kecepatan MotoGP.

Disebutkan, faktor debu ini disebabkan oleh berbagai kegiatan pembangunan di luar lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton) dan bagian sisi dalam lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton).

Hal ini menyebabkan debu yang berterbangan jauh lebih banyak dibandingkan kondisi normal, dan debu ini jatuh pada permukaan lintasan, masuk ke dalam pori-pori lintasan di antara kerikil permukaan lintasan.

Selain itu, lintasan juga tidak pernah dipakai untuk kegiatan motorsport sejak WSBK hingga sesi tes pramusim MotoGP.


Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya