Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai Toyota Fortuner Hybrid yang ditenagai mesin diesel sempat mencuat beberapa waktu lalu. Kini dilaporkan, SUV andalan dari Toyota ini akan mengaspal pada 2023.
Dalam laporan yang diturunkan oleh Autoindustriya, mereka mendapatkan bocoran bahwa keberadaan Toyota Fortuner Hybrid memang tengah dikembangkan oleh raksasa asal Jepang tersebut.
Baca Juga
Dikabarkan juga, nantinya Toyota Fortuner Hybrid ini akan mengadopsi mesin diesel berkubikasi 2.8 liter dengan kode 1GD-FTV dan alternator khusus. Masih dari laman tersebut, teknologi hybrid yang akan disematkan adalah dengan memasang ISG atau Integrated Starter Generator, di mana teknologi ini sudah digunakan oleh Suzuki dan kawan-kawan.
Advertisement
Berbekal dengan sistem hybrid ringan ini, Toyota Fortuner dapat mengumpulkan energi kinetik saat melakukan pengereman atau deselerasi. Selanjutnya, tenaga yang tersimpan tadi, bisa dimanfaatkan untuk menambah torsi yang dibutuhkan saat berakselerasi, serta dapat memberikan tingkat efisiensi bahan bakar.
Model Toyota Fortuner Hybrid dengan mesin diesel ini, juga memiliki kode GD-Hybrid untuk membedakan dengan varian lainnya yang sudah diluncurkan dan masih mengandalkan mesin konvensional. Banyak orang percaya, jika Toyota Fortuner Hybrid ini benar akan diluncurkan, maka peta persaingan pada segmen SUV akan berubah dan memberikan sebuah citra baru bagi pabrikan tersebut.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Spesifikasi Toyota Kijang Innova EV Concept Terungkap
Sebuah pamflet yang dipajang di UNDIP menyebutkan spesifikasi Toyota Kijang Innova EV Concept secara umum. Motor elektrik yang digunakan sanggup menghasilkan torsi sebesar 700 Nm dengan kecepatan puncak 120 kpj.
Baterai pack menggunakan lithium ion dengan spesifikasi 59,3 kWh. Baterai sub-pack no.1 ( 27,4 kWh) berlokasi di engine compartment, baterai sub-pack no.2 (20,4 kWh) terletak di under floor, dan baterai sub-pack no.3 (11,4 kWh) terletak di under floor. Jarak tempuh Kijang Innova EV Concept disebutkan bisa mencapai 280 km.
Informasi lainnya yang cukup menarik adalah kecepatan charging berdasarkan tipe charger. Dibutuhkan waktu pengisian 4 jam jika menggunakan charger 45A-3 phase. Sedangkan jika memakai charger 1 phase membutuhkan waktu 8 hingga 12 jam.
Keberadaan Kijang Innova EV Concept menjadi bukti kuat bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk membangun ekosistem industri kendaraan listrik dengan menggunakan basis brand nasional. Meski belum memasuki tahap komersial, Kijang Innova EV Concept telah melalui tahap quality and safety assurance dan standar Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Advertisement