Gaikindo Dukung Pemerintah Beri Insentif untuk Mobil Hybrid

Gaikindo mendesak pemerintah untuk memberikan insentif kepada mobil hybrid, menyusul insentif untuk mobil listrik murni. Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto, menilai mobil hybrid pantas mendapat insentif karena efisiensi bahan bakar dan polusi yang lebih rendah.

oleh Tim Otomotif diperbarui 30 Agu 2024, 06:13 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 06:13 WIB
Hybrid
Mobil hybrid kian diminati di pasar otomotif Indonesia. (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mendukung seruan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita untuk memberikan insentif bagi mobil hybrid, meskipun nilainya tidak sebesar insentif untuk mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV).

"Kami sependapat bahwa mobil hybrid sebaiknya juga mendapatkan insentif, walaupun tidak sebesar mobil full listrik," ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto, dikutip dari Antara, Kamis (14/9/2023).

Jongkie berpendapat, mobil hybrid berhak mendapat insentif karena efisiensi bahan bakarnya yang jauh lebih baik dibandingkan mobil konvensional. Kombinasi mesin pembakaran internal (ICE) dan motor listrik membuat mobil hybrid mampu mengurangi konsumsi bahan bakar secara signifikan, yang tidak hanya menghemat pengeluaran konsumen, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Efisiensi ini, sambungnya, juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas buang, menjadikan mobil hybrid sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan dan membantu pemerintah mencapai target nol emisi pada 2030. "Mobil hybrid sudah hemat BBM yang cukup signifikan, sudah rendah polusi karena mesin ICE jarang hidup, bisa langsung beroperasi," kata Jongkie.

Selain itu, mobil hybrid memiliki beberapa keunggulan dibandingkan mobil listrik penuh:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

  • Kemampuan beroperasi tanpa infrastruktur pengisian daya: Mobil hybrid tidak membutuhkan pengisian daya eksternal karena baterainya terisi secara otomatis saat mobil beroperasi, menjadikannya lebih praktis dan mudah diadopsi oleh masyarakat luas, terutama di daerah yang belum memiliki infrastruktur pengisian daya yang memadai.
  • Biaya produksi yang lebih rendah: Harga mobil hybrid lebih terjangkau bagi masyarakat dibandingkan mobil listrik penuh. 

Tidak Memerlukan SPKLU

Deretan Mobil Hybrid Terbaru dari Toyota Dipamerkan di GIIAS 2024
Suasana booth Toyota saat memamerkan produk terbaru dan terinovatif dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (17/7/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Mobil hybrid juga tidak memerlukan infrastruktur charging station alias Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), biaya produksinya tidak semahal mobil listrik sehingga terjangkau oleh masyarakat luas," imbuh Jongkie.

Meskipun perhatian terhadap mobil ramah lingkungan terus meningkat, terutama mobil hybrid yang kian diminati di pasar berkat efisiensi dan kepraktisannya, hingga saat ini insentif untuk mobil hybrid belum juga diberikan dengan berbagai pertimbangan.

Sebelumnya pada awal Agustus, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tidak ada penambahan kebijakan baru untuk sektor otomotif pada tahun ini. Hal ini berarti pemerintah juga tidak akan mengeluarkan kebijakan dalam memberikan insentif untuk kendaraan hybrid di Indonesia.

Saat ini, mobil hybrid dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 6-12 persen. Hal ini berbeda dengan BEV yang mendapatkan beragam fasilitas, mulai dari PPnBM 0 persen hingga PPN ditanggung pemerintah (DTP). Fasilitas PPN DTP diberikan khusus atas mobil listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal sebesar 40 persen. Adapun besaran PPN DTP yang diberikan sebesar 10 persen.

Dengan fasilitas ini, PPN yang dikenakan atas penyerahan mobil listrik dengan TKDN minimal 40 persen adalah sebesar 1 persen. Fasilitas PPN DTP diberikan untuk masa pajak Januari hingga Desember 2024.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya