Joe Biden Larang Teknologi China Terpasang di Kendaraan Amerika

Departemen Perdagangan Amerika Serikat, mengusulkan pelarangan perangkat lunak dan perangkat keras dari China yang terpasang di kendaraan beredar di jalanan

oleh Arief Aszhari diperbarui 25 Sep 2024, 06:13 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2024, 06:13 WIB
Mobil Listrik Berbasis Energi Baru di China
Kendaraan Energi Baru (NEV) asal tiongkok yang dinilai beresiko terbakar dibandingkan kendaraan lain. (carnewschina.com)

Liputan6.com, Jakarta - Departemen Perdagangan Amerika Serikat, mengusulkan pelarangan perangkat lunak dan perangkat keras dari China yang terpasang di kendaraan beredar di jalanan.

Hal tersebut, karena berhubungan dengan masalah keamanan nasional, dan sebuah langkah yang secara efektif juga melarang mobil dan truk asal Tiongkok di pasar Negeri Paman Sam.

Peraturan yang direncanakan tersebut, pertama kali dilaporkan oleh Reuters, dan juga akan memaksa produsen mobil Amerika dan produsen mobil besar lainnya, pada tahun-tahun mendatang untuk menghapus perangkat lunak dan perangkat keras utama Tiongkok dari kendaraan di Amerika Serikat.

Pemerintahan Joe Biden telah berencana untuk memperketat regulasi terhadap perangkat lunak yang digunakan dalam kendaraan, memastikan bahwa semua teknologi yang digunakan memenuhi standar keamanan yang ketat. Langkah ini bertujuan untuk mencegah potensi akses ilegal ke data pribadi yang dapat digunakan untuk tujuan tidak baik.

Sementara itu, reaksi terhadap rencana ini juga berbeda-beda. Beberapa pihak mendukung langkah tegas pemerintah untuk melindungi konsumen dan menjaga keamanan nasional.

Namun, ada juga kritik yang menyatakan bahwa tindakan ini dapat memperburuk hubungan dagang antara AS dan China, serta menghambat inovasi di sektor otomotif.

"Kita perlu menemukan keseimbangan antara keamanan dan kemajuan teknologi," kata seorang analis industri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pernyataan Produsen di AS

Di sisi lain, para produsen kendaraan di AS menyambut baik rencana tersebut. Pabrikan ini berharap, bahwa dengan adanya regulasi yang jelas, dapat lebih bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Dengan meningkatnya perhatian pada kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan, langkah ini dianggap sebagai kesempatan bagi produsen lokal untuk memperkuat posisinya di pasar.

Dalam konteks global, keputusan ini menunjukkan bagaimana politik dapat mempengaruhi industri otomotif dan teknologi. Dengan semakin banyaknya negara yang menerapkan kebijakan serupa, masa depan kendaraan dan teknologi otomotif mungkin akan sangat dipengaruhi oleh dinamika geopolitik.


Infografis Mobil Masuk Jakarta Harus Bayar

Infografis Mobil Masuk Jakarta Harus Bayar
Infografis Mobil Masuk Jakarta Harus Bayar
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya