DKPP Tangsel Coba Sistem Zero Waste Atasi Sampah

Program zero waste bertujuan untuk mengurangi sampah rumah tangga yang lebih didominasi jenis organik.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Nov 2015, 12:15 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 12:15 WIB
DKPP Tangsel Coba Sistem Zero Waste Atasi Sampah
Program zero waste bertujuan untuk mengurangi sampah rumah tangga yang lebih didominasi jenis organik.

Liputan6.com, Jakarta Penanganan masalah sampah perkotaan di Tangerang Selatan (Tangsel) tak hanya terus bermuara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kecamatan Setu.

Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) setempat kini mencoba mengembangkan program zero waste yang bertujuan untuk mengurangi sampah rumah tangga karena lebih didominasi jenis organik.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemusnahan Sampah, Ahmad Rivai mengatakan, ‎dalam menggalakan program zero waste ini dibagikan perangkat komposter, bio aktivator, spanyer, dan pembuatan lubang biopori. Perangkat itu disebar ke setiap kepala keluarga di RT 04 dan 05, Kelurahan Ciater Barat, Serpong.

"Sebelum alat dibagian pastinya warga diberikan bimbingan teknis‎ terlebih dulu. Tujuan dari program zero waste, kami mengharapkan hanya residu yang  masuk ke TPA Cipeucang," katanya, Minggu (‎22/11).

Rivai jelaskan, komposter mampu menampung sampah organik rumah tangga. Setelah sampah dimasukan ke komposter lalu disemprot sprayer yang mengandung isi bio aktifator. Sehingga sampah di dalam komposter membusuk tidak berbau.

Maka nantinya dapat menghasilkan pupuk cair. Rivali bilang, di setiap rumah tangga wilayah sekitar sudah ada dua titik lubang biopori. Lubang biopori berfungsi untuk menampung sampah agar komposter tidak cepat penuh‎.

"Ini baru pilot project (program percontohan). Kalo sukses kita akan copy paste di daerah lain‎, biar sebarannya bisa ke semua wilayah kecamatan di Tangsel," jelasnya.

Di titik lokasi wilayah perumahan itu, lanjut Rivai, juga terdapat bank sampah. Program bank sampah semakin masif dilakukan Pemerintah Kota Tangsel. Lewat program tersebut, selain mampu menekan volume sampah perkotaan yang  dibuang ke TPA Cipeucang, juga memberikan nilai ekonomis bagi warga sekitar.

"Sudah‎ ada bank sampah, jadi sampah non organik yang komersil bisa dimasukan ke bank sampah‎," terang Rivai.

(Adv/GR)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya