Hasto PDIP: Koalisi Kekeluargaan Bentuk Kekuatan Kolektif Rakyat

Koalisi Kekeluargaan bentuk kekuatan kolektif rakyat pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebab, menjadi pemimpin butuh banyak dukungan parpol.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 12 Agu 2016, 18:53 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 18:53 WIB
Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadiri Harlah ke-18 PKB di Jakarta Pusat, Sabtu (23/7/2016) malam. (Liputan6.com/Hemi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, Koalisi Kekeluargaan yang dibangun tujuh partai politik untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan bentuk penyatuan kekuatan rakyat secara kolektif.

"Koalisi kekeluargaan merupakan upaya bahwa menjadi pemimpin bukan individual, bukan orang per orang yang bisa bertindak dengan individualismenya. Memimpin harus menyatukan seluruh kekuatan kolektif rakyat, dan mendapatkan legalitas partai politik," kata Hasto di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Hasto menyampaikan, seorang pemimpin yang maju tanpa dukungan partai politik akan mendapatkan kesulitan dalam membangun daerah yang dipimpinnya. "Pak Jokowi saja menghadapi kesulitan ketika tidak mendapatkan dukungan di DPR, jadi pemimpin itu harus mendapat (banyak) dukungan," ujar Hasto.

Dia menekankan, partai politik harus berdialog dengan partai lain untuk membuka peluang kerja sama. Bagi PDIP sendiri, pembahasan calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung pada gilirannya nanti bakal mengerucut pada satu nama.

"Sampai saat ini PDIP masih membuka dialog dengan partai politik lain," tandas Hasto.

PDIP bersama Partai Gerindra, Demokrat, PKB, PKS, PAN, dan PPP membentuk Koalisi Kekeluargaan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka belum menentukan siapa calon yang akan maju menghadapi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya