Muhaimin Iskandar: Permintaan Maaf Ahok Sangat Kita Hargai

Ketum PKB Muhaimin Iskandar meminta semua pihak menahan diri terkait ucapan Ahok soal Alquran.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 12 Okt 2016, 15:05 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2016, 15:05 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta semua pihak untuk menahan diri terkait ucapan calon petahana Basuki Tjahja Purnama atau Ahok soal Alquran.

"Semua pihak bisa menahan diri menyangkut isu-isu SARA. Kepada Pak Ahok juga, untuk menahan diri untuk tidak mengeluarkan statement-statement yang membuat keresahan," kata Muhaimin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/10/2016).

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Cak Imin ini sangat menghargai permintaan maaf mantan Bupati Belitung Timur itu kepada umat islam di Tanah Air.

"Permintaan maaf Ahok sudah sangat kita hargai," ujar dia.

Untuk proses hukumnya, Cak Imin menyerahkan sepenuhnya pada aparat penegak hukum yang saat ini ditangani oleh Polda Metro Jaya.

"Tergantung pada pihak kepolisian," tandas Cak Imin.

Permintaan Maaf Ahok

Ahok yang saat ini mencalonkan diri kembali di Pilkada DKI Jakarta minta maaf kepada seluruh umat Islam atas pernyataannya yang menyangkut Alquran hingga menimbulkan polemik.

"Saya sampaikan kepada semua umat Islam, ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Untuk semua pihak yang jadi repot, gaduh gara-gara saya, ya saya sampaikan mohon maaf," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin 10 Oktober 2016.

Polemik tersebut berawal pada 27 September lalu, Ahok mengunjungi Pulau Pramuka. Dalam sambutannya, Ahok mengutip ayat Alquran.

"Warga Pulau Seribu waktu itu satu pun tidak ada yang tersinggung, malah kita tertawa-tawa, kok. Saya tak mau orang yang punya tafsiran itu terpaksa bingung dapat bantuan enggak milih saya," ucap Ahok.

Ahok menyebut pernyataannya itu adalah tafsiran pribadi saja. Pernyataan tersebut menjadi ramai hanya karena menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok menegaskan agama adalah urusan pribadi.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan tak pernah ada niat mengesampingkan agama apa pun, termasuk Islam.

Sementara Polda Metro Jaya telah menerima laporan dari dua elemen yang berseberangan. Satu pihak melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Pihak lain melaporkan adanya pemotongan video Ahok saat mengutip ayat Alquran sehingga menjadi tidak utuh dan lengkap, lalu memicu polemik dan dugaan penistaan agama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya