MUI Siap Kaji Permintaan Maaf Ahok kepada Umat Islam

MUI siap mengkaji apakah yang diucapkan Ahok benar menghina pihak tertentu atau tidak sama sekali.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Okt 2016, 15:54 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2016, 15:54 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) | foto : Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah meminta maaf kepada seluruh umat muslim yang tersinggung karena mengutip Surat Al Maidah ayat 51.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengatakan, pihaknya akan mengkaji permintaan maaf Ahok.

"Ketika dia minta maaf itu karena merasa salah, atau karena dia hanya karena ada kegaduhan tapi dia tidak merasa salah," ujar Ma'ruf usai mengisi seminar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Ma'ruf menjelaskan, MUI siap mengkaji apakah yang diucapkan Ahok benar menghina pihak tertentu atau tidak sama sekali.

"Jadi MUI membaca dengan teliti, apa yang diucap Ahok itu menghina Alquran atau menghina ulama yang mengutip ayat itu, atau keduanya, atau tidak ada penghinaan. Akan kita teliti," jelas Ma'ruf.

Hasil dari kajian tersebut, Ma'ruf melanjutkan, akan diputuskan hari ini dan siap diserahkan ke Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Hari ini coba kita putuskan. Nantinya Majelis Ulama akan mengajukan pendapat kepada Kapolri," ujar Ma'ruf.

Kendati, Ma'ruf tidak bisa memastikan kapan keputusan tersebut. Sebab, kajian harus benar-benar teliti.

"Jadi kita tidak bisa terburu-buru agar tidak salah paham, karena tidak teliti mendengarnya dari sumber yang tidak akurat," tutup Ma'ruf.

Permintaan Maaf Ahok

Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok minta maaf kepada seluruh umat Islam atas pernyataannya yang menyangkut Alquran hingga menimbulkan polemik.

"Saya sampaikan kepada semua umat Islam, ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Untuk semua pihak yang jadi repot, gaduh gara-gara saya, ya saya sampaikan mohon maaf," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin 10 Oktober 2016.

Polemik tersebut berawal pada 27 September lalu, Ahok mengunjungi Pulau Pramuka. Dalam sambutannya, Ahok mengutip ayat Alquran.

"Warga Pulau Seribu waktu itu satu pun tidak ada yang tersinggung, malah kita tertawa-tawa, kok. Saya tak mau orang yang punya tafsiran itu terpaksa bingung dapat bantuan enggak milih saya," ucap Ahok.

Ahok menyebut pernyataannya itu adalah tafsiran pribadi saja. Pernyataan tersebut menjadi ramai hanya karena menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok menegaskan agama adalah urusan pribadi.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan tak pernah ada niat mengesampingkan agama apa pun, termasuk Islam.

Sementara Polda Metro Jaya telah menerima laporan dari dua elemen yang berseberangan. Satu pihak melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Pihak lain melaporkan adanya pemotongan video Ahok saat mengutip ayat Alquran sehingga menjadi tidak utuh dan lengkap, lalu memicu polemik dan dugaan penistaan agama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya