PPP Djan Faridz: Lulung Perlu Waktu untuk Dukung Ahok

Humphrey menyebut, musuh besar Lulung adalah Romahurmuziy yang merupakan Ketua Umum PPP juga.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Okt 2016, 11:18 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 11:18 WIB
Ahok Dan Haji Lulung Kepergok Akur
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Abraham Lunggana (Haji Lulung) saat di Lebaran Betawi, Jakarta (14/9/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Perbedaan sikap politik PPP kubu Djan Faridz dengan kadernya sendiri Abraham Lunggana terkait dukungan kepada petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih menuai perdebatan. Namun, Wakil Ketua Umum Humprey Djemat meyakini, pria yang akrab disapa Haji Lulung itu mendukung pasangan yang sama dengan kubu Djan.

"Haji Lulung tetap tunduk dan menghormati putusan Ketua Umumnya. Selama ini selalu komunikasi, secara perlahan tapi pasti Haji Lulung mendukung Ahok-Djarot. Perlu waktu untuk dia menyesuaikan diri karena selama ini branding-nya berseberangan dengan Ahok," ungkap Humphrey di Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016 malam.

Tak hanya itu, Humphrey menyebut, musuh besar Lulung adalah Romahurmuziy yang merupakan Ketua Umum PPP juga. Menurutnya, bagaimana mungkin Lulung bisa duduk bersama dan dengan lawannya di tempat pasangan Agus-Sylvi.

"Sulit dibayangkan. Perlu diketahui hubungan Djan Faridz dan Haji Lulung sudah puluhan tahun sejak pasar Tanah Abang dibangun," ucap dia.

Humphrey mengatakan, ada imbauan juga dari Djan Faridz agar semua ranting dalam PPP terutama di Ibu Kota untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot.

"Dukunglah Ahok-Djarot demi kemaslahatan umat Islam di Jakarta dan juga masyarakat secara luas dan kita kawal bersama saat calon tersebut berhasil memenangkan Pilkada," papar Humphrey.

"Suatu kontrak politik yang realistis dan bermanfaat konkret bagi masyarakat telah disepakati. Ini suatu awal yang baik dan baru PPP Djan Faridz yang membuat kontrak politik yang sangat jelas," tandas Humprey.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya