Ahok: Jakarta Tak Tertutup untuk Orang Luar Kota, Asalkan...

Ahok menyebut, warga yang sudah memiliki pekerjaan tetap, dapat memiliki KTP DKI Jakarta.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Des 2016, 12:47 WIB
Diterbitkan 30 Des 2016, 12:47 WIB
Ahok-Djarot
Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Cawagub Djarot Saiful Hidayat berada di acara penggalangan dana kampanye di Jakarta, Minggu (27/11). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blusukan di Jatipadang, Jakarta Selatan hari ini. Dia menemui banyak warga tak memiliki KTP Jakarta yang tinggal di kawasan kumuh dan rawan banjir di pinggir Kali Serua, anak Kali Ciliwung.

Beberapa warga mempertanyakan alasan Ahok mau menemui warga meski tidak memiliki suara di Pilkada DKI 2017 itu. Dia menjelaskan, meski bukan KTP DKI, demi kemanusiaan warga tersebut harus tetap diperhatikan kesehatannya.

Selain itu, Ahok menegaskan, tak ada larangan orang luar Jakarta masuk atau bekerja di Ibu Kota.

"Jakarta enggak tertutup untuk orang luar Jakarta, yang penting dia tidak tinggal di kawasan kumuh. Makanya tadi saya cek ini nyewanya dari siapa, dibilang ada Bos," ujar Ahok di Jatipadang, Jumat (30/12/2016).

Ahok tak melarang warga yang tinggal di permukiman kumuh. Dia hanya berpesan agar para ibu memperhatikan kesehatan anak-anaknya.

"Saya pesan sama mereka, ini balita tetap harus masuk Puskesmas supaya divaksin. Walaupun dia bukan KTP DKI, karena saya takut anak-anak tumbuh dewasa tanpa vaksin rentan penyakit, makanya saya ngomong, saya pengen tau sewa sama siapa, jangan-jangan tanah DKI yang udah dibebasin DKI tapi nggak dikerjain," jelas Ahok

Ahok menyebut, warga yang sudah memiliki pekerjaan tetap, dapat memiliki KTP DKI. Nantinya, akan berhak menempati rusun. Sebab, yang berhak mendapatlan rusun layak huni adalah warga ber KTP DKI.

"Non-DKI enggak bisa (dapat rusun), tapi kalau dia punya pekerjaan tetap kita kasih KTP. Jakarta tidak tertutup selama kamu punya kerjaan, orang Jakarta butuh pegawai kok. Pembantu rumah tangga kita itu juga datang dari luar Jakarta. Coba kalau Lebaran, banyak (pembantu) pulang kampung, pusing," ucap dia.

Hanya saja, Ahok menyayangkan saat dia menemui warga ada dua orang anggota ormas memprotes kedatangannya.

"Eh ada yang datang marah-marah tanya apa hak bapak wawancara (warga), masak enggak ada hak wawancara? Ya sudahlah," Ahok menandaskan.

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya