Punya Golongan Darah Ini Meningkatkan Risiko Kamu Kena Serangan Jantung

Studi menunjukkan memiliki golongan darah tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung

oleh Sulung Lahitani diperbarui 07 Jan 2025, 13:03 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 13:03 WIB
Serangan Jantung Stemi? Jangan Khawatir! Program FASTEMI Kini Hadir di Puskesmas! (Ilustrasi Serangan Jantung by AI)
Serangan Jantung Stemi? Jangan Khawatir! Program FASTEMI Kini Hadir di Puskesmas! (Ilustrasi Serangan Jantung by AI)

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda belum mengetahui golongan darah Anda, sebaiknya Anda mengetahuinya. Mengetahui golongan darah Anda penting karena golongan darah dapat memengaruhi beberapa faktor kesehatan, termasuk risiko serangan jantung.

Hubungan antara golongan darah dan faktor risiko kesehatan diterima secara luas dalam profesi medis dan komunitas kesehatan preventif. Menurut sebuah artikel di Cardiovascular Journal of Africa, sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa orang dengan golongan darah non-O memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami kejadian kardiovaskular, termasuk stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.

"Kami menunjukkan bahwa memiliki golongan darah non-O dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian koroner sebesar 9% dan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular sebesar 9%, terutama infark miokard," menurut pemimpin studi Tessa Kole seperti dilansir dari Health Digest.

Ini mungkin data yang berarti jika Anda bergolongan darah A, B, atau AB. Perkembangan bekuan darah yang serius lebih menonjol pada individu dengan golongan darah tersebut (meskipun golongan darah AB belum diteliti dengan baik), menurut American Heart Association (AHA).

Gumpalan darah dapat menyebabkan kondisi jantung yang serius dan bahkan kematian. Berikut ini hal yang harus Anda ketahui bila memiliki golongan darah A, B, atau AB tentang risiko serangan jantung.

 

Penting Namun Bukan Jaminan

Kemenkes Luncurkan FASTEMI untuk Atasi Serangan Jantung Stemi di Pelosok Sehingga Pasien Tidak Perlu Catch Lab (Ilustrasi Serangan Jantung by AI)
Kemenkes Luncurkan FASTEMI untuk Atasi Serangan Jantung Stemi di Pelosok Sehingga Pasien Tidak Perlu Catch Lab (Ilustrasi Serangan Jantung by AI)

Dr. Kharazi menegaskan bahwa golongan darah non-O dapat memengaruhi pembekuan darah dan peradangan. "Golongan darah ini terkait dengan kadar protein pembekuan yang lebih tinggi yang disebut faktor von Willebrand, yang berpotensi meningkatkan risiko penyumbatan di arteri jantung," jelasnya.

Meskipun penting bagi tubuh Anda untuk dapat membekukan darah, pembekuan yang terlalu banyak merupakan masalah. Menurut AHA, ketika darah mulai membentuk terlalu banyak gumpalan, gumpalan tersebut dapat membuat darah sulit bergerak melalui tubuh. Dan jika gumpalan darah menjadi longgar, gumpalan tersebut dapat bergerak melalui aliran darah dan memicu serangan jantung.

Dengan demikian, Anda tidak dijamin terkena serangan jantung jika Anda bergolongan darah A, B, atau AB. Seperti yang dicatat oleh Dr. Kharazi, terlepas dari golongan darah Anda, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular dengan berfokus pada kebiasaan yang menyehatkan jantung. "Gaya hidup membuat perbedaan terbesar, apa pun golongan darah Anda."

Menjaga Kesehatan Jantung Melalui Perubahan Perilaku

GERD
Ilustrasi sekelompok penderita GERD melakukan Olahraga yoga. (Foto: Unsplash/Dylan Gillis)

Tergantung pada gaya hidup Anda, Anda mungkin sudah mengurangi risiko serangan jantung. Misalnya, mengonsumsi makanan seimbang yang kaya buah, sayur, dan protein rendah lemak adalah salah satu metode yang direkomendasikan Dr. Kharazi untuk melindungi sistem kardiovaskular Anda.

Selain itu, sedikit peningkatan aktivitas fisik dapat memberikan pengaruh besar pada kondisi sistem kardiovaskular Anda. Dalam tinjauan tahun 2019 di Oxidative Medicine and Cellular Longevity, penulis menentukan bahwa 40 menit aktivitas fisik aerobik sedang hingga intens tiga atau empat kali seminggu dapat membuat perbedaan dalam risiko serangan jantung.

Mereka menambahkan bahwa olahraga apa pun lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali, dan olahraga harus disesuaikan untuk memastikan keberlanjutannya.

 

Hindari merokok

Tahukah Anda, Puntung Rokok Ternyata Termasuk Sampah B3
Ilustrasi sampah puntung rokok. (dok. Gabriel Almanzar/Unsplash)

Terakhir, hindari merokok atau buat rencana untuk berhenti. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, merokok berperan dalam sekitar 25% dari semua kejadian penyakit kardiovaskular. Merokok juga meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung hingga empat kali lebih besar daripada yang dialami orang yang tidak merokok.

Golongan darah Anda hanyalah salah satu pertimbangan dalam hal kesehatan kardiovaskular Anda. Mungkin membuat frustrasi mengetahui bahwa Anda mungkin lebih berisiko terkena serangan jantung daripada orang lain, tetapi Anda masih memiliki banyak faktor lain yang dapat Anda kendalikan untuk menjaga jantung Anda tetap kuat.

Infografis Virus Nipah, Gejala dan Pencegahannya. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Virus Nipah, Gejala dan Pencegahannya. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya