Anggota DPD RI Deklarasi Dukung Agus-Sylvi

Puluhan DPD RI yang tergabung dalam tim pelangi nusantara untuk DKI melakukan deklarasi dukungan untuk Agus-Sylvi di Pilkada DKI Jakarta.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jan 2017, 16:34 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 16:34 WIB

Liputan6.com, Jakarta Puluhan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia yang tergabung dalam tim pelangi nusantara untuk DKI melakukan deklarasi mendukung cagub-cawagub, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni. Deklarasi dilakukan di Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Soebroto, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1).

Hadir dalam deklarasi ini Syarief Hasan, AM Fatwa, Nur Hayati Assegaf dan Bahar Ngitung. Menurut Bahar Ngitung yang merupakan anggota DPD RI dan daerah pemilihan Sulawesi Selatan alasan ia dan anggota DPD RI lainnya mendukung Agus-Sylvi di Pilgub DKI karena Jakarta memerlukan pemimpin muda.

"Pemimpin yang santun dan beretika," kata Bahar perwakilan tim pelangi nusantara untuk DKI.

Untuk itu, kata Bahar, ia bersama tim pelangi nusantara untuk DKI akan memperjuangkan suara demi Agus-Sylvi. Tim pelangi akan mengkonsolidasikan konstituen mereka di Jakarta dan memiliki KTP di Jakarta untuk memilih Agus-Sylvi.

"Kami berasal dari sejumlah daerah seperti Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Bengkulu. Dari Aceh sampai Papua," ujar Bahar.

Sementara itu AM Fatwa mengatakan alasan mendukung Agus-Sylvi karena kedekatan dengan ayah Agus Harimurti, Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya kenal dengan SBY sudah 20 tahun. DNA dari SBY ke Agus," tutur Fatwa.

Menanggapi dukungan anggota DPD RI, Agus mengucapkan terima kasih atas gagasan tersebut. Ia akan terus berjuang untuk pencoblosan 15 Februari 2017.

"Visi saya Jakarta maju, adil, bermartabat. Bagi saya pembangunan Jakarta harus berkeadilan. Jakarta harus jadi rumah yang aman dan nyaman untuk semua," tutur Agus.

Agus menambahkan, Jakarta sebagai miniatur dan etalase Indonesia terdiri dari berbagai suku dan agama. Hal itu sebagai keberagaman, keunikan untuk kekuatan membangun Jakarta.

Agus menyayangkan friksi yang terjadi di Jakarta. Sebab friksi itu sebelumnya tidak ada. "Kita bersatu bukan jadi homogen," pungkas Agus.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya