Pilkada 2017, Gubernur Papua Minta TNI-Polri Netral

Menurut dia, kenetralan itu perlu. Ini mengingat pada Pilkada 2015, ada daerah yang harus melakukan pemilihan ulang karena dugaan tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Feb 2017, 09:27 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 09:27 WIB
Gubernur Papua
Gubernur Papua Lukas Enembe.

Liputan6.com, Jayapura - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta TNI-Polri netral dalam pilkada serentak 15 Februari 2017. Pilkada serentak di Papua akan diikuti 11 kabupaten dan kota.

Menurut dia, kenetralan itu perlu. Ini mengingat pada Pilkada 2015, ada daerah yang harus melakukan pemilihan ulang karena dugaan ketidaknetralan.

"Saya minta Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua menjaga kenetralan dalam pilkada sehingga tidak terjadi lagi kasus serupa," kata Gubernur Enembe dalam sambutannya saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fandi Utomo di Jayapura, seperti yang dilansir Antara, Senin (6/2/2017).

Dia juga berharap TNI dan Polri tidak membalas jika ada penembakan di daerah yang dinilai rawan saat pilkada berlangsung. Hal tersebut diungkapkannya dalam pertemuan yang dihadiri Ketua DPRP Papua Yunus Wonda, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Ketua KPU Adam Arisoy dan bupati dan wali kota dari 11 kabupaten/kota.

"Biarkan pemilu berlangsung tanpa ada tembak-menembak," kata Enembe.

Ketiga daerah yang dianggap rawan penembakan yaitu Kabupaten Puncak Jaya, Lanny Jaya, dan Nduga.

Sementara terkait persiapan pilkada, dia mengatakan wilayahnya siap mengikuti pesta demokrasi tahun ini. Secara keseluruhan 11 kabupaten dan kota di Papua sudah siap melaksanakan pemungutan suara 15 Februari.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya