275 Napi Nyoblos di Lapas Kabupaten Bekasi

Semua napi menyalurkan hak pilihnya di TPS 12, aula Lapas Kelas III Cikarang, Kabupaten Bekasai.

oleh Fernando Purba diperbarui 15 Feb 2017, 12:46 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2017, 12:46 WIB
Pilkada Serentak
Pilkada Serentak

Liputan6.com, Bekasi - Euforia Pilkada serentak 2017 juga dapat dirasakan warga binaan atau narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Mereka begitu antusias dan rela mengantre panjang di Tempat Pemungutan Suara (TPS), agar bisa memberikan hak suara.

Kalapas Pasir Tanjung Kadek Anton mengatakan, dari 1.200 warga binaan, hanya 275 orang yang berhak mencoblos dalam Pilkada Kabupaten Bekasi. Jumlah tersebut didapat dari hasil verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi.

"Setelah diverifikasi ternyata sebanyak 275 warga binaan yang berhak memberikan hak suaranya. Dari 275 warga binaan itu, terdapat enam warga binaan perempuan," kata Kadek, saat ditemui di Lapas Kelas III, Jalan Cilampayan Pasir Tanjung, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Rabu (15/2/2017).

Kadek menjelaskan semua warga binaan menyalurkan hak pilih di TPS 12, yang berada di tengah aula Lapas Kelas III. Mereka dikawal ketat oleh petugas.

"Petugas yang bertugas di TPS 12 Lapas ini dipantau langsung oleh KPUD Kabupaten Bekasi, Panwaslu, tim pengawasan dari masing-masing pasangan calon. Untuk pengamanan pencoblosan diawasi langsung oleh jajaran Polresta Metro Bekasi, Brimob, serta Kodim," kata dia.

Minim Sosialisasi

Seorang warga binaa Alfian Acim mengaku tak mengetahui siapa sosok calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bekasi yang akan dipilihnya. Karena dia belum mengetahui profil dan program yang diusung masing-masing calon.

"Sosialisasi sih kayaknya udah dua kali dilakukan KPUD. Brosur dan poster profil calon dan programnya juga sudah dibagiin. Tapi kita kan kita kagak paham banget soal program," kata dia.

Pria yang tersangkut kasus narkoba itu mengatakan, minimnya informasi Pilkada Kabupaten Bekasi, disebabkan minimnya sosialisasi yang dilakukan KPUD, selaku penyelenggara pemilu.

"Kita sih sibuk di dalam lapas buat sablon baju aja. Gimana mau pelajari? Sosialisasinya aja baru dilakukan dua minggu sebelum nyoblos," kata dia.

Kendati, Alfian bersama sejumlah narapidana lainnya, akan tetap semangat memberikan hak suaranya. Ia berharap siapapun calon yang akan duduk sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bekasi, ia harus amanah.

"Meski enggak terlalu tahu calon-calonnya (Pilkada serentak), saya enggak akan golput. Saya mau coblos yang mukanya saya kenal aja," dia menandasakan.



* Saksikan quick count Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 15 Februari 2017

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya