Â
Liputan6.com, Jakarta - Setelah mendekati pemilih Islam di Kecamatan Pesanggarahan, Partai Golkar kembali menggelar pengajian di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Hal ini dimaksudkan untuk menyasar pemilih muslim dalam memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua Pilkada Ibukota 19 April mendatang.
Baca Juga
Saat Presiden Soekarno Menjajal Kesaktian KH Wahab Chasbullah, Kekuatan Spiritual 2 Tokoh Bangsa
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Jika Semasa Hidupnya Ahli Maksiat dan Jarang Sholat, Wajibkah Jenazahnya Disholati? Ini Kata Buya Yahya
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, DKI Jakarta adalah Ibukota negara yang harus membumikan Islam Rahmatan Lil Alamiin, Islam yang toleran, dan bukan Islam yang menebar kebencian. Untuk itu kegiatan pengajian menyambung Ukhuwah Islamiyah ini penting dilakukan.
Advertisement
Sebagai bagian dalam membumikan Islam yang toleran, Djarot bersama Ahok membuat program untuk memberikan perhatian penuh kepada imam masjid, takmir masjid, marbot masjid, guru ngaji, ustadz, dan habib untuk diumrohkan.
"Tahun ini 200 orang akan diumrohkan dan tidak memakai dana APBD. Syaratnya adalah tekun mengajarkan Islam yang rahmatan lil alamin, yang sejuk, penuh perdamaian, dan aktif membangun Ukhuwah Islamiyah," ujar Djarot di Gedung Serbaguna Kosgoro, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017).
Dalam acara tersebut, Djarot juga sempat memanggil dan menyalami ustadz dan marbot di masjid Jagakarsa. Ia lantas mengajak umat muslim Jakarta jangan mengikuti langkah mereka yang suka menghina orang lain. Sebab pada dasarnya Islam itu merangkul, mengajak pada kebaikan dan keselamatan, bukan mengejek antarsesama.
"Islam itu melindungi, mengayomi, bukan menyebarkan kebencian, dendam, dan fitnah. Oleh sebab itulah, kita harus cepat membangun tali silaturrahim," ucap dia.
Mantan Wali kota Blitar ini juga mengajak semua masyarakat muslim se-Jagakarsa usai mengikuti pengajian dapat aktif menyambung silaturahmi, mengajak keluarga, saudara, suami-istri, menantu dan semua keluarga memilih nomor urut 2 di Pilkada DKI putaran kedua.
"Jangan takut intimidasi dan wujudkan di Jakarta bahwa kebenaran pasti menang dan Islam toleran itu sudah membumi di Jakarta. Bahwa di Ibu kota Jakarta ini Bhinneka Tunggal Ika benar-benar hidup," tandas Djarot.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia Nusron Wahid mengatakan, penting bagi partainya untuk terus menggalang kekuatan pemilih Islam yang selama ini takut memberikan pilihan kepada pasangan Ahok-Djarot. Partai Golkar akan terus menggelar pengajian untuk mensosialisasikan bahwa memilih Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta bukanlah hal yang dilarang oleh Islam.
"Apalagi pasangan Ahok - Djarot sudah terbukti kebijakan dan programnya memang untuk rakyat, dan tentu sangat memihak bagi mayoritas rakyat yang tentunya mayoritasnya adalah orang Islam," kata Nusron.
Dia lalu membeberkan bagaimana komitmen keduanya membangun masjid di Jakarta, kemudian program umrah bagi para marbot masjid dan ustadz, belum lagi soal program pendidikan yang sangat menolong masyarakat di Jakarta.
"Semua yang dilakukan Ahok-Djarot selama ini sudah menerapkan nilai-nilai dan tindakan yang jauh lebih Islami. Jadi, jangan takut lagi untuk memilih pasangan Ahok-Djarot untuk kembali memimpin DKI Jakarta," tegas Nusron.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, Partai Golkar tak bisa dilepas dari Islam yang toleran dan sangat sering menghelar pengajian serya kegiatan keagamaan.
"Alhamdulillah ini kedua kalinya Partai Golkar melakukan pengajian di Jakarta Selatan. Kerena Partai Golkar yang tak lepas dari nilai Islam Tradisional. Saya selaku ketua DPR dan Ketua Umum DPP Partai Golkar diundang Pak Nusron, saya ingin melihat langsung masyarakat di sini," ujar pria yang karib disapa Setnov ini.
Selain Djarot, pengajian Golkar se-Kecamatan Jagakarsa juga dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I, Nusron Wahid, Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, Ketua DPD II Golkar Jakarta Selatan Ikhsan Ingratubun, dan sejumlah tokoh lainnya.