Anies Tanggapi Pemberitaan Media Asing terkait Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan tak begitu ambil pusing dengan sejumlah pemberitaan media asing terkait pelaksanaan Pilkada DKI 2017.

oleh Ika Defianti diperbarui 23 Apr 2017, 15:29 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2017, 15:29 WIB
20170420-Ahok dan Anies Berjumpa di Balai Kota-Fanani
Calon Gubernur DKI, Anies Baswedan mendatangi Balai Kota, Jakarta, untuk menemui Basuki T Purnama atau Ahok, Kamis (20/4). Pertemuan ini yang pertama kali setelah Anies - Sandi unggul dalam Pilkada DKI 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pesta Demokrasi DKI 2017 putaran kedua mendapatkan sorotan sejumlah media asing. Namun begitu, pemberitaan itu tak diambil pusing oleh calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Orang boleh nulis apa saja, apalagi yang jauh-jauh enggak tahu apa yang terjadi di Jakarta dengan detail," ucap Anies di Jakarta Timur, Minggu (23/4/2017).

Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini sudah sesuai undang-undang. Hasilnya pun, lanjut Anies, Pilkada DKI 2017 dapat berjalan dengan lancar dan damai.

"Kita akan pastikan bahwa gubernur di Jakarta adalah gubernur semuanya yang menjalankan berdasarkan undang-undang, mengikuti konstitusi, dan menjaga kedamaian," jelas dia.

Beberapa media asing, seperti BBC menyoroti pertarungan sengit antara kedua pasangan calon gubernur dengan judul "Jakarta election: Tense run-off expected for governor post".

Dengan judul "Ahok faces Baswedan in Jakarta runoff election", media Timur Tengah, Al Jazeera, menilai bahwa Pilkada DKI merupakan ujian bagi demokrasi Indonesia yang masih muda dan toleransi antarumat beragama.

Ketegangan dalam Pilkada DKI juga dibahas oleh media Australia, The Sydney Morning Herald, dengan judul "Religion politicised as tense Jakarta election goes down to the wire".

Sementara itu dengan judul, "Jakarta election: 64,000 police, soldiers deployed to prevent intimidation as voters head to polls", ABC menyoroti penjagaan ketat Pilkada DKI putaran kedua dengan kontestan Ahok - Djarot dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

"Dengan adanya potensi ancaman, lebih dari 64.000 polisi, tentara, dan petugas keamanan akan dikerahkan di seluruh ibu kota," tulis ABC.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya