PDIP soal Pasangan Gus Ipul: Mohon Bersabar

Liputan6.com, Jakarta - Drama Pilkada Jawa Timur 2018 bagi PDIP tampaknya sudah hampir mencapai garis akhir. PDIP dkabarkan sudah menemui kata sepakat dengan PKB dan mengusung Puti Guntur Sukarno.

Hal ini terungkap dari foto yang beredar. Di mana terlihat juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto didampingi Wasekjen Ahmad Basarah yang mengenakan baju serba hitam. Tampak Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bergadengan tangan dengan Puti Guntur Sukarno.

Saat dikonfirmasi, Ketua DPP Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang DH, mengkonfirmasi adanya pengambilan SK di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, oleh Gus Ipul dan Puti.

"Iya," ucap Bambang saat disinggung mengenai kabar pengambilan SK Gus Ipul-Puti, di kantor DPP PDIP, Diponegoro, Jakarta, Kamis (10/1/2018).

Meski demikian, dia enggan menjelaskan secara rinci. Dirinya meminta resminya menunggu pengumuman dari Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri.

"Biar ibu aja yang langsung ngumumin," pungkas Bambang.

PDIP meminta semua publik untuk bersabar terkait calon wakil Gubernur Jawa Timur. Dia menyadari memang ada nama-nama yang muncul di media sosial belakangan ini.

"Media sosial itu kreatif. Apa yang ditampilkan untuk menampilkan Gus Ipul dengan Pak Baskara, dan Gus Ipul dengan Mbak Puti, termasuk berbagai versi surat rekomendasi adalah bagian dari aspirasi," ucap Hasto dalam keterangannya, Rabu (10/1/2018).

Dia menegaskan bahwa hingga saat ini, Partai belum mengambil keputusan. Bahkan dirinya menegaskan baru menandatangani penugasan Achmad Basarah di Jawa Timur.

"Provinsi itu memiliki sejarah panjang sebagai pusat pergerakan patriotisme melalui peristiwa 10 November 1945. Karena itulah Pak Basarah ditugaskan secara khusus di Jawa Timur," jelas Hasto.

Dia menuturkan, nama paslon Jatim tersebut akan diumumkan setelah Pembukaan HUT ke 45 PDI Perjuangan. Karena itu diminta bersabar.

"Mohon bersabar, Ibu Megawati pasti akan mengambil keputusan terbaik. Keputusan yang dilandasi oleh kesejarahan antara NU dan PDI Perjuangan. Keputusan akan diumumkan secara resmi," pungkas Hasto.