Puti Guntur Soekarno Akan Buat Batik Gedog Go Internasional

Terpesona dengan Batik Gedog, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno berjanji akan melestarikannya.

oleh Devira PrastiwiDian Kurniawan diperbarui 27 Mar 2018, 19:22 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 19:22 WIB
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno melihat Batik Gedog (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Tuban - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno dibuat terkagum dengan Batik Gedog di Tuban, Jawa Timur. Ia semakin terpesona dengan beragamnya kekayaan di Jawa Timur.

"Setiap daerah memiliki kekayaan sendiri. Di Tuban, salah satunya, Batik Gedog," ujar Puti di lokasi, Sabtu 24 Maret 2018.

Puti Guntur Soekarno menemui langsung pengrajin Batik Gedog di Desa Kedungrejo, Kerek, Tuban. Ciri khas Batik Gedog terletak bahan utama yang menggunakan tenun. Tenun berasal dari kapas yang ditanam di ladang-ladang sekitar sentra kerajinan.

Seperti kakeknya Soekarno, Puti juga sangat menghargai kekayaan dari bumi Indonesia. Terlebih, yang kekayaan itu warisan leluhur, seperti batik.

"Batik Gedog layak diangkat ke level nasional, bahkan go internasional," ucap Puti.

Ia kemudian melihat alat tenun tradisional yang dipakai untuk memintal kapas. Salah seorang pemilik gerai batik menjelaskan kepada Puti Guntur Soekarno asal nama Batik Gedog.

"Karena saat menenun, mengeluarkan suara dog, dog, sehingga dikenal Batik Gedog," kata pemilik gerai batik Nani Hariningsih.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Belanja Batik dan Janji akan Melestarikan

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno melihat Batik Gedog (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Di Tuban, Puti berbelanja sejumlah kain batik, salah satunya bercorak Lok Can. Ciri khas Lok Can dibatik di atas kain sutra berwarna biru. Dikenal dengan bahasa Kanton Lok Can, sementara ornamennya, makhluk supranatural khas Tiongkok seperti burung Hong maupun naga (liong).

"Motifnya terlihat kuno dan antik," kata Puti.

Menurutnya, tidak banyak yang menekuni batik tenun. Puti menilai, diperlukan pelatihan pada kaum perempuan supaya mengembangkan kerajinan batik tersebut.

"Yang mengerjakan kebanyakan kaum perempuan. Proses produksi batik tenun menuntut kesabaran dan ketelitian karena pengerjaannya manual. Terdapat banyak jarum, terlebih lagi, saat benangnya putus di tengah proses produksi," paparnya.

Ketika benangnya putus di tengah proses produksi, lanjut Puti, maka harus dilakukan penyambungan dengan teliti dimana jarum benang putus.

"Yang bisa melakukan ini perempuan. Makanya, pemberdayaan perempuan ini sangat penting," tuturnya.

Selain batik tenun, pelestarian batik tulis juga harus dilakukan. Pengerjaannya juga manual-tradisional yakni menggunakan canting. Sehingga ia menilai batik tulis juga harus dilestarikan.

"Sekarang, di era digital ini, pengenalan produk-produk lokal, seperti batik tenun dan batik tulis bisa dilakukan, misal lewat media sosial. Sekarang tinggal mengenalkan ke mancanegara bahwa di Indonesia ini terdapat corak batik tenun dan tulis. Di tiap daerah selalu tidak sama, karena punya ciri khas sendiri," ucap Puti.

Bersama pasangannya Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Puti berketetapan hati untuk memperkuat kerajinan batik di Jawa Timur.

"Keberpihakan ini bisa ditempuh dengan berbagai cara, seperti kebijakan anggaran, akses modal, akses pasar, proteksi dan sebagainya," tandas Puti.

Selain batik, pasangan Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul ini juga terkesan dengan hidupnya wisata religi di Bumi Ronggolawe.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya