Idrus Marham: Rakyat Akan Dukung Jokowi, Bukan Sekadar Bagi-Bagi Kaus

Idrus mengatakan, bentuk dukungan itu tidak hanya sekadar bagi-bagi kaus seperti yang kini ramai di media sosial. Karena keputusan akhir dalam pesta demokrasi berada di rakyat.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Apr 2018, 09:22 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 09:22 WIB
Agung Laksono hingga Mensos Hadiri Sidang Tuntutan Setya Novanto
Mensos, Idrus Marham (kedua kanan) saat di ruang sidang pengadilan Tipikor jelang sidang tuntutan dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto, Jakarta, Kamis (29/3). Sidang mendengar pembacaan tuntutan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Golkar Idrus Marham meyakini rakyat Indonesia masih mendukung Joko Widodo sebagai Presiden pada periode 2019-2024 mendatang. Untuk itu, dia mengkritik gerakan #2019GantiPresiden.

Idrus mengatakan, bentuk dukungan itu tidak hanya sekadar bagi-bagi kaus seperti yang kini ramai di media sosial. Karena keputusan akhir dalam pesta demokrasi berada di rakyat.

"Saya punya keyakinan, segera setelah ini malah rakyat bukan hanya sekedar bagi-bagi kaus. Tetapi rakyat nanti akan membuat pernyataan mendukung Jokowi," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 9 Maret 2018.

Idrus mengaku tidak mempermasalahkan adanya gerakan #2019GantiPresiden yang kini ramai di media sosial.

"Ya sudah silakan. Enggak ada masalah," ucap Idrus.

Sebelumnya, koalisi Gerindra dan PKS kompak ingin menggagalkan Jokowi kembali memimpin Indonesia di Pilpres 2019. Kubu oposisi membuat gerakan '2019gantipresiden' yang dibuat dalam bentuk gelang hingga kaus.

Jokowi ikut berkomentar tentang gerakan itu. Di hadapan relawan, Jokowi menyindir pihak yang ingin ganti presiden lewat kaos.

"Sekarang isu kaus ganti presiden 2019. Masa dengan kaus bisa ganti presiden?" kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4).

 

Dua Hal Dorong Pergantian Presiden

Jokowi menegaskan, hanya dua hal yang bisa mendorong pergantian Presiden, yakni rakyat dan kehendak Tuhan. Kaos tidak bisa mendorong pergantian Presiden.

"Masa pakai kaus bisa ganti Presiden, enggak bisa," ucapnya disambut tepuk tangan para relawan Galang Kemajuan Jokowi.

Saat ini, Partai Gerindra yang bekerja sama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) gencar menggalang dana dengan menjual kaus bertulisan '2019 ganti presiden'. Galang dana ini dilakukan guna mendukung pencapresan Prabowo Subianto di 2019

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya