Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Idrus Marham heran dengan sikap sejumlah pihak yang tidak suka dengan pembagian sembako yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Aneh juga kalau kita bantu rakyat kok ada yang ngomel. Itu justru perlu dipertanyakan, mereka berjuang untuk apa? Kalau kita bantu rakyat, kenapa ngomel-ngomel? Kita semua kerja untuk rakyat," kata Idrus di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 9 April 2018.
Baca Juga
Idrus mengatakan, program bantuan pemerintah kepada masyarakat sudah ada sejak lama. Karena itu, implementasinya bukan di pemerintahan Jokowi saja.
Advertisement
"Dari awal sudah ada bantuan ini, sudah ada programnya ya kenapa masa mau Pemilu dihentikan kepentingan rakyat, mestinya lebih ditingkatin aja, dan kita kerja untuk rakyat, itu tidak boleh?" ucap Idrus.
Idrus menjelaskan, pembagian bantuan ataupun paket sembako untuk masyarakat, memiliki anggaran yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan di kemudian hari.
"Kalau misalkan ada bagi-bagi dan saya saya minta Pak Jokowi hadir, ya sebagai presiden, apa salahnya di sini, kan enggak ada salah," tandas Idrus.
Targetkan Kemenangan Jokowi 65 Persen
Sebelumnya, Politikus Partai Golkar Idrus Marham memastikan partainya tidak akan main-main mendukung Jokowisebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang.
Golkar, sambung Idrus, sudah menargetkan Jokowi bakal menang lebih dari 50 persen suara. "Dari Golkar sudah menargetkan kemenangan minimal 65 persen," kata Idrus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Idrus yakin, Jokowi akan kembali dipercaya oleh rakyat mengemban tugas sebagai Presiden pada periode selanjutnya.
Hal ini, sambung Idrus, tak lepas dari kinerja yang ditunjukan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama periode pertama ini.
"Tanpa mendahului Allah SWT, berdasarkan fakta-fakta yang ada, insyaallah pak Jokowi," ucap Idrus.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement