2 Hal yang Dibahas Jokowi dan Sekjen Partai Koalisi di Istana Bogor

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para sekretaris jenderal (sekjen) partai pendukungnya di Restoran Grand Garden, Bogor, Jawa Barat, pukul 19.00 WIB, Selasa (30/7/2018). Sekjen PPP, Arsul Sani, mengatakan ada dua hal yang dibicarakan para sekjen bersama Jokowi.

Topik pertama yang dibahas adalah capaian pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla di empat tahun pemerintahannya. Jokowi ingin partai-partai pendukungnya memiliki pemahaman yang sama untuk merespons kritik dari pihak-pihak di luar pemerintahan.

"Hal yang pertama didiskusikan agar partai-partai koalisi punya pengetahuan dan pemahaman yang sama. Sehingga ketika yang di luar pemerintahan menyoroti atau mengkritisinya, maka parpol punya bahan untuk ikut merespons. Seperti ketika SBY dan Prabowo bicara soal kemiskinan," kata Arsul saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Sementara itu, hal kedua yang dibahas adalah persiapan partai-partai koalisi menghadapi Pilpres 2019. Pada pertemuan itu, kata dia, para sekjen menyampaikan rencana kegiatan dalam rangka pemenangan Jokowi.

"Parpol-parpol koalisi menyampaikan rencana aksi kegiatan baik yang bersama-sama maupun sendiri-sendiri terkait dengan ikhtiar pemenangan Pak Jokowi," ujar Arsul.

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

Untuk masalah cawapres, sembilan sekjen partai pendukung Jokowi sepakat akan membahasnya dalam pertemuan selanjutnya. "Cawapresnya nanti yang sudah disepakati di antara parpol-parpol koalisi ini dalam pertemuan terpisah sebelumnya," ucap Arsul.

Semua sekjen partai pendukung hadir dalam pertemuan kemarin malam di Istana Bogor. Ada sekjen dari PDIP Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich, Sekjen Hanura Herry Lontung, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Very Surya Indrawan yang hadir di sana.

Reporter: Renald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com