Demokrat: Tak Ada Surat dari Prabowo untuk SBY Bahas Koalisi

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan tak tahu keberadaan surat dari Prabowo untuk SBY.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 09 Agu 2018, 09:12 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 09:12 WIB
Demokrat Daftarkan Bakal Caleg 2019 ke KPU RI
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (tengah) bersama jajarang DPP Partai Demokrat memberikan keterangan pers sai menyerahkan berkas pendaftaran bakal caleg di KPU, Jakarta, Selasa (17/7). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku ada surat dari sang Ketua Umum, Prabowo Subianto, kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Namun, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan tak tahu keberadaan surat tersebut.

"Enggak ada surat. Sama sekali enggak ada surat Prabowo yang kami terima. Oke, clear itu ya kita luruskan ini. Tidak ada surat Prabowo yang kami terima," ujar Hinca, di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).

Meski begitu, Hinca mengakui pertemuan antara SBY dan Prabowo yang sebelumnya batal akan dilangsungkan hari ini. Prabowo rencananya akan menyambangi rumah SBY di bilangan Kuningan.

Dia pun mengaku hingga kini belum ada keputusan terkait posisi pasangan calon yang akan diusung. Sebab, Hinca menjelaskan capres dan cawapres berada dalam satu paket. 

"Posisinya gini posisi capres dan cawapres kan satu paket tuh, masih kami perbincangkan. Jadi, belum ada keputusan," ucap dia.

 

Isi Surat Prabowo

Sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani berbicara tentang surat dari Prabowo ke SBY. Surat tersebut dikatakan berisi jalinan komunikasi partai Gerindra, PAN, dan PKS. Ini mencuat, dikarenakan terdapat komunikasi yang terputus sehingga memunculkan distorsi informasi.

"Pak Prabowo menjelaskan di dalam surat yang disampaikan, bahwa selama ini kami Gerindra sudah menjalin komunikasi yang baik dengan PKS dan PAN, kemudian selama ini kami juga menjalin komunikasi yang baik dengan ulama, kiai dan para Habib. Kemudian mereka menyodorkan ini, Ijtimak Ulama," tutur Muzani.

Muzani pun meluruskan surat yang disebut-sebut berisi kandasnya koalisi Gerindra dan Demokrat. Surat itu dikirim Rabu malam. Dia berharap pada pertemuan besok menemukan titik temu.

"Pak Prabowo dalam surat itu lebih merupakan diskusi tentang Beliau akan mengambil keputusan. Karena dalam pertemuan sehari sebelumnya, Pak SBY mengatakan bahwa soal wakil presiden diserahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo kepada calon presiden. Keputusan siapa pun yang diambil sebagai calon wakil presiden, Demokrat akan turut. Nah, Pak Prabowo belum mengambil keputusan," kata dia menjelaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya