Mahfud MD Ungkap Proses Ditawarkan hingga Dibatalkan Jadi Cawapres Jokowi

Mahfud MD berkomunikasi dengan Mensesneg Pratikno dan Teten Masduki soal terpilihnya dia menjadi cawapres Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2018, 08:38 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2018, 08:38 WIB
Mahfud MD Hadiri Halalbihalal Alumni KPK
Mantan ketua MK Mahfud MD usai Halalbihalal Alumni KPK di Gedung KPK, Jakarta, Senin (25/6). KPK diharapkan bisa mengambil peran khusus dalam penegakan hukum tanpa tebang pilih. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Mahfud MD buka-bukaan soal batalnya dia menjadi cawapres Jokowi. Padahal, sebelumnya, ia sudah mendapat kabar akan ditunjuk Jokowi untuk mendampinginya di Pilpres 2019.

Cerita bermula pada 1 Agustus sekitar pukul 23.00 WIB. Mahfud diundang ke kediaman Mensesneg Pratikno.

Di sana, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki ikut hadir. Mahfud mengaku diberi tahu soal pilihan cawapres Jokowi sudah mengerucut kepada dirinya.

"Lalu saya diberi tahu bahwa Pak Mahfud sekarang pilihan sudah mengerucut ke bapak, harap bersiap-siap, nanti pada saatnya akan diumumkan," kata Mahfud di acara Indonesian Lawyer Club yang disiarkan TvOne, Selasa (14/8/2018) malam.

Ia diminta menyiapkan syarat-syarat menjadi cawapres. Pratikno meyakinkan Mahfud segala sesuatunya sudah beres. Hanya saja, Mahfud berkomunikasi dengan PKB.

"Setelah itu saya lakukan komunikasi dengan orang-orangnya Cak Imin. Saya kan bukan calon dari PKB kenapa harus ke PKB nanti orang-orang Golkar sangka saya calon dari PKB," tutur Mahfud.

Pratikno kembali mengundang Mahfud pada Rabu (8/8/2018) malam. Teten Masduki lagi-lagi ikut dalam pertemuan.

Mahfud kemudian diinformasikan bahwa Jokowi akan mengumumkan cawapres keesokan harinya. Pratikno juga membahas detail seremoni deklarasi Jokowi-Mahfud.

"Upacaranya nanti berangkat dari Gedung Joang, Pak Mahfud naik sepeda motor bersama Pak Jokowi bonceng. Pak Jokowi yang di depan," cerita Mahfud.

Di hari H, Kamis (9/8/2018) Mahfud kemudian ditelepon Seskab Pramono Anung. Pramono meminta Mahfud segera menyerahkan daftar riwayat hidup secara lengkap.

Diminta Ukur Baju

Sebab, saat deklarasi nama harus sama persis dengan yang ada di daftar riwayat hidup. Di saat bersamaan, asisten ajudan Jokowi menghubungi Mahfud, memintanya mengukur baju.

Mahfud keberatan mengingat waktu yang mepet. Alhasil, dipilihlah cara alternatif.

"Oh kalau gitu Bapak bawa saja baju yang Bapak senang dan pas bawa ke sini nanti pakai ukuran itu saja tapi bikin modelnya yang sama dengan Pak Jokowi," kata Mahfud menirukan asisten ajudan Presiden Jokowi.

Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, ia berkomunikasi dengan Teten Masduki. Saat itu Teten memberi tahu dirinya pengumuman cawapres Jokowi dilakukan pukul 16.00 WIB di Restauran Plataran Menteng, Jakarta Pusat.

"Pak Mahfud nanti datang ke sana sambil menunggu nanti duduk apa namanya di ruang seberang begitu akan deklarasi nanti ya tampil tinggal menyeberang," kata Mahfud menirukan perkataan Teten.

Namun kemudian, saat pengumuman, nama Mahfud MD ternyata tak dipilih. Jokowi saat itu menyebut nama KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya.

"Lalu saya diburu wartawan, 'bagaimana, Pak?' Ya tidak apa-apa saya menerima itu sebagai realitas politik. Pak Pratikno beri tahu Pak ini ada perubahan, silakan pulang dulu. Ya tidak apa-apa. Kecewa? Kaget saja," katanya.

 Reporter: Mardani

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya