Relawan Pengusaha KerJo Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf

Jokowi, yang merintis karier dari dunia usaha, dinilai sebagai figur terbaik untuk memimpin republik ke depan.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 21 Mar 2019, 17:24 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 17:24 WIB
Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Relawan  Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. (Istimewa)
Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Relawan Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pengusaha yang tergabung dalam relawan Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Para pengusaha yang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf ini merupakan tokoh dan pimpinan berbagai organisasi pengusaha dan asosiasi dunia usaha. Meski begitu mereka hadir dalam kapasitas sebagai pribadi tanpa mengatasnamakan organisasi dan perusahaan.

Penasihat Relawan KerJo, Sofjan Wanandi mengungkap alasannya mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 mendatang.

Menurut dia, Jokowi yang merintis karier dari dunia usaha merupakan figur terbaik untuk memimpin Republik ke depan. Jokowi juga dinilai sosok capres yang paling mengerti kebutuhan dunia usaha saat ini.

Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Relawan  Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. (Istimewa)

"Pengusaha ingin kesinambungan dan kepastian arah politik dan ekonomi kita ke depan. Kami ingin yang pasti-pasti saja. Kalau Pak Jokowi kami sudah tahu track record beliau,” ucap Sofjan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/3/2019).

Sofjan juga menyatakan, Jokowi selama ini dinilai cukup berani tegas membela Pancasila dan merawat kebinekaan bangsa Indonesia yang besar dan majemuk.

Dia juga orang yang merintis karier dari bawah, sehingga mengerti akar permasalahan yang dialami oleh masyarakat kecil.

"Pak Jokowi itu bukan figur yang otoriter, dia mau mendengar, tidak gebrak-gebrak meja kalau rapat. Yang kedua, terbukti anaknya cuma jualan martabak dan pisang goreng; tidak terlibat dalam proyek-proyek besar pemerintah. Ini keteladanan yang luar biasa dan penting sekali bagi semakin berkembangnya iklim usaha," ucap dia.

Sementara itu, Koordinator KerJo, Hariyadi Sukamdani, menjelaskan ada lima hal yang ditekankan dalam Deklarasi Pengusaha yang dibacakan para pengusaha di hadapan Jokowi.

Pertama, kepemimpinan Jokowi dinilai penting untuk dilanjutkan untuk menjaga stabilitas politik dan kesinambungan kebijakan ekonomi-politik Indonesia lima tahun ke depan. Kedua, Jokowi diyakini telah memperlihatkan sikapnya sebagai pemimpin yang demokratis, tidak otoriter, dan bersedia mendengarkan aspirasi dunia usaha.

"Jokowi beserta keluarga telah memberikan suri teladan tidak terlibat praktik KKN, sehingga dapat diandalkan untuk mengembangkan iklim usaha yang kompetitif, tidak monopolistik serta tidak nepotis," ucap dia.

Selain itu menurut dia, Jokowi juga telah menunjukkan ketegasan dan keberaniannya dalam mengambil berbagai kebijakan yang tidak populer tapi strategis untuk pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

"Karena pertimbangan itulah, maka kami para pengusaha Indonesia mendeklarasikan sikap untuk mendukung terpilihnya kembali Pak Jokowi sebagai Presiden RI," Hariyadi menegaskan. 

Capaian Ekonomi Penting

Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Relawan  Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. (Istimewa)
Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Relawan Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. (Istimewa)

Menambahkan Hariyadi, Rosan Roeslani menerangkan pengusaha selama ini mencermati berbagai capaian penting pemerintahan Jokowi di sektor ekonomi. M

Membandingkan berbagai parameter pada Maret 2015 vs Maret 2018, pemerintahan Jokowi telah membukukan berbagai capaian ekonomi penting.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi terus membaik, dari 4,88% kini menjadi 5,17%--angka tertinggi sejak 2014. Kemiskinan turun menembus satu digit, dari semula 11,2% (28,6 juta jiwa) menjadi 9,8% saja (25,9 juta).

Pengangguran juga berhasil dipangkas secara signifikan, dari semula 6,18% (7,5 juta orang) menjadi cuma 5,1% (6,8 juta orang). Ekonomi pun berangsur semakin adil. Tingkat ketimpangan (Rasio Gini) mencapai titik terendah dalam tujuh terakhir, menyentuh 0,384 per September 2018.

"Yang juga penting kita catat keberanian beliau menetapkan kebijakan yang tidak populer tapi penting untuk kesehatan anggaran kita, yakni memangkas subsidi BBM," Rosan menambahkan.

Hasilnya terbukti positif. Anggaran belanja ekonomi naik dua kali lipat, anggaran perlindungan sosial meningkat 10 kali lipat. "Belum lagi capaian pembangunan infrastruktur yang digelar Presiden besar-besaran selama ini,” Rosan menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya