KPU: Anggaran Pilkada di 173 Daerah Sudah Cair 100 Persen

Pada Pilkada 2020, kata Arief, ada sebanyak 270 kabupaten dan kota yang akan melaksanakan kontestasi politik tersebut.

oleh Maria FloraLiputan6.com diperbarui 18 Jul 2020, 14:22 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 14:22 WIB
Peluncuran Gerakan Klik Serentak
Ketua KPU, Arief Budiman dalam acara peluncuran Gerakan Klik Serentak (GKS) di kantor KPU, Jakarta, Rabu (15/7/2020). GKS merupakan website yang bisa diakses masyarakat untuk mengecek kesesuain data pemilih dengan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman mengatakan, saat ini anggaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di 173 daerah sudah cair 100 persen.

"Sampai dengan kemarin, Jumat 17 Juli sore sudah 173 daerah yang pencairan anggarannya mencapai 100 persen. Mudah-mudahan daerah yang anggarannya belum cair 100 persen bisa segera terealisasikan," kata Arief di Kantor KPU Kabupaten Bandung, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/7/2020).

Pada Pilkada 2020, kata dia, ada sebanyak 270 kabupaten dan kota yang akan melaksanakan kontestasi politik tersebut. Sehingga masih ada sebanyak 97 daerah yang pencairan anggarannya belum mencapai 100 persen.

Menurut Arief, pihaknya sudah mengusulkan untuk memenuhi anggaran tersebut dari APBN. Namun apabila pemerintah daerah setempat bisa memenuhi anggaran pilkada, maka tidak diperlukan lagi anggaran dari APBN.

"Tapi kalau pemerintah kabupaten bisa memenuhi dengan APBD, maka tidak diperlukan anggaran APBN. Jadi ini nanti yang masih akan kami cek, apakah seluruh kebutuhan sudah bisa dipenuhi oleh APBD," jelasnya dilansir Antara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jaga Komunikasi dengan Gugus Tugas

Selain itu, dia juga meminta kepada setiap KPU di daerah yang akan melaksanakan Pilkada 2020, agar terus menjaga komunikasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat.

Dengan demikian, apabila ada kebutuhan peralatan yang terkait dengan alat pelindung diri, maka bisa dikoordinasikan dengan Gugus Tugas setempat atau Dinas Kesehatan setempat.

"Jadi mudah-mudahan koordinasi yang sudah baik dengan gugus tugas itu bisa diteruskan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya