Calon Petahana Pilkada Tangsel Keluar dari Partai Nasdem, Kenapa?

Dia membantah bila dirinya keluar dari Partai Nasdem lantaran partai tersebut malah berbelok mengusung bakal calon diluar kader.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 05 Agu 2020, 10:22 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2020, 09:35 WIB
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.(Liputan6.com/Pramita)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasdem memberikan rekomendasinya kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Sementara calon petahana Benyamin Davnie yang juga kader Nasdem, dikabarkan sudah tak lagi menjadi bagian dari partai tersebut.

Saat dikonfirmasi, pria yang akrab disapa Bang Ben itu mengaku memang sudah tak lagi jadi bagian atau kader Partai Nasdem. Dia mengaku mengakhiri hubungan keduanya secara baik-baik, tidak lantas keluar tanpa kejelasan.

"Saya tidak menyebutnya keluar, tapi ketika DPP Golkar menerbitkan SK atau rekomendasi mengusung saya, saya pamit ke jajaran DPD Nasdem Tangsel, bahwa saya diusung Partai Golkar," tutur Bang Ben saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (5/8/2020).

Dia pun membantah bila dirinya keluar dari Partai Nasdem lantaran partai tersebut malah berbelok mengusung bakal calon diluar kader, yakni Muhamad dan Rahayu Saraswati. Sebab, Bang Ben mengaku, dia keluar dari Nasdem jauh sebelum rekomendasi partai keluar bukan untuk dirinya.

"Tidak, bukan karena itu. SK Golkar saja keluar awal Juli, saya pamit pada saat itu," ujar Wakil Wali Kota Tangerang Selatan itu.

Sementara, menanggapi keputusan DPP NasDem, Bang Ben menanggapinya dengan santai. Dia juga menjelaskan, jika usulan awal baik dari DPD dan DPW telah mengusung dirinya, namun DPP mempunyai hak prerogatif.

"Enggak apa-apa sama NasDem itu keputusannya. Memang prosesnnya semua diawali dari bawah, usulan DPD dan DPW NasDem itu mengusung nama saya, tapi ketika di DPP keputusannya lain, ya itu hak prerogatif. Dan, ya enggak masalah," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tidak Boleh Baper

Benyamin yang sudah mendapatkan dukungan partai politik dari Golkar dan PPP, tidak mempersoalkan hal itu. Karena menurutnya, dalam politik itu jangan baper alias bawa perasaan.

"Ya nerima, enggak ada yang harus dipersoalkan, buat saya oke-oke aja. Jangan baper lah biasa aja, politik jangan baper," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya